Sumbawa Besar, mediasumbawa.com – Kepala Dinas Kesehatan Sumbawa – Junaedi menghadiri Rakor Percepatan Vaksinasi Covid-19 bersama Forkopimda dan Kepala OPD di Sumbawa, pada Senin (8/11) di Aula H. Madilaoe ADT Lantai III Kantor Bupati Sumbawa. Dalam kesempatan itu, Kadikes mengungkapkan beberapa permasalahan yang menyebabkan rendahnya data capaian vaksinasi terutama terkait input data online.
Adapun beberapa permasalahan dimaksud yakni terkendala jaringan internet dalam input data di PCARE sehingga solusinya dilakukan dengan melakukan input di Faskes terdekat atau mencari lokus jaringan internet yang bagus. Kemudian terkendala NIK yang tidak terdaftar, dan hal ini menurut Kadikes telah dikoordinasikan dengan Dinas Dukcapil sehingga telah ditempatkan Konsultan Dukcapil disetiap kecamatan atau per regional. Selanjutnya terkendala input dosis 2 di PCARE karena dosis 1 belum diinput oleh Faskes lain, atau dosis 1 dan dosis 2 berbeda Faskes. Solusinya yaitu diinput oleh Faskes dosis 2 apabila respon Faskes Dosis 1 lebih dari 24 jam.
Sementara, terkait adanya selisih data manual dan online, menurut Kadikes hal itu disebabkan terbatasnya SDM penginput data PCARE. Sehingga diperlukan support tenaga penginput PCARE dari POLRI sebanyak 30 orang, Dikes 10 orang dan SKPD Lain sebanyak 2 orang dikalikan 40 instansi yang akan diturunkan ke Kecamatan untuk melakukan layanan lebih dari 300 layanan per hari. ‘’Perlu ada penambahan tenaga penginput PCARE,’’ tuturnya.
Kadikes yang juga Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Sumbawa mengungkapkan, adapun data capaian vaksin di Kabupaten Sumbawa hingga 6 November 2021, untuk dosis 1 berdasarkan input data manual sebanyak 171.226 orang atau 44,31 persen, sedangkan input data online (KPCPEN/PCARE) sebanyak 161.717 orang atau 41,85 persen, sehingga terdapat selisih data sebanyak 9.509 orang atau 2,46 persen.
Selanjutnya untuk dosis 2, input data manual sebanyak 80.151 orang atau 20,74 persen, input data online sebanyak 72.914 atau 18,87 persen dengan selisih data sebanyak 7.237 orang atau 1,87 persen. Kemudian untuk dosis 3, input data manual sebanyak 2.516 orang atau 79,87 persen, input data online sebanyak 2.156 orang atau 68,44 persen, dengan selisih data sebanyak 360 orang atau 11,43 persen. (msg)
Komentar