Mataram. mediasumbawa.com– Komisi IV dan III DPRD Sumbawa melaksanakan Kunjungan Kerja ke dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Mataram, Kamis (13/10/2022). Kunker kali ini dimaksudkan guna mempertajam materi Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Ketahanan Keluarga.
‘’Kedatangan kami bersama rombongan bermaksud belajar dari Kota Mataram yang telah menerapkan upaya mewujudkan ketahanan keluarga dan hal ini menjadi penting bagi DPRD Kabupaten Sumbawa untuk mendapatkan referensi best praktis pelaksanaan peran pemerintah dalam melindungi Perempuan dan Anak serta membangun Ketahanan Keluarga”. Urai wakil Ketua III DPRD Sumbawa Nanang Nasiruddin M.M.Inov.
Ada beberapa hal pokok terang Nanang yang ingin diketahui, terutama dimensi yang mempengaruhi Ketahanan Keluarga dan bagaimana pembagian peran stakeholder yang ada di Kota Mataram.
Demikian pula menjadi penting diketahui apa program prioritas Pemerintah Kota Mataram dan peran DP3A dalam menjaga Ketahanan Keluarga. Juga terhadap tantangan yang dihadapi dalam mengahadapi permasalahan perceraian dan kekerasan pada Perempuan dan Anak” Ucap Nanang yang juga Anggota Fraksi PKS ini.
Rombongan yang terdiri dari Anggota dan Pimpinan Komisi IV dan III ini dipimpin oleh Wakil Ketua III DPRD Sumbawa Nanang Nasiruddin SAP.M.M.Inov.
Rombongan DPRD diterima oleh Sekretaris Dinas DP3A Kota Mataram Hj Yunia Arini, ST. bersama dengan jajaran. Ikut hadir dalam rombongan Ketua Komisi III,IV dan Bapemperda Kabupaten Sumbawa, Kepala Dinas DP2KBP3A Kabupaten Sumbawa dan sekretariat DPRD Kabupaten Sumbawa.
“Terima kasih sudah menerima Kami dengan penuh keramahan oleh segenap jajaran Dinas DP3A Kota Mataram,’’ Ucap Nanang.
Sekretaris Dinas DP3A Kota Mataram Ibu.Hj Yunia Arini, ST menjelaskan Dimensi pertama yang mempengaruhi Ketahanan Keluarga diantaranya adalah Dimensi Kualitas Legalitas mencakup Legalitas Pernikahan (Buku Nikah-red) , Akta Kelahiran , dan Anggota Keluarga tinggal dalam satu Rumah tidak terpisah.
Dimensi kedua adalah Ketahanan fisik mencakup kecukupan pangan dan gizi, pembinaan dan penerapan agar anak tidak merokok , sebagai upaya langsung menjaga kesehatan Keluarga , dan ketersediaan tempat/lokasi tempat untuk tidur terpisah
Selanjutnya Dimensi ketiga adalah Ketahanan Ekonomi meliputi keluarga memiliki tempat tinggal, punya sumber pendapatan keluarga, mampu membiayai pendidikan Anak , memiliki fasilitas haminan kesehatan (BPJS Kesehatan _red) dan penting pula Pengelolaan Keuangan secara terbuka Jelas Hj Arini.
Disamping itu ada pula Dimensi keempat adalah Ketahanan Sosial Phisikologi yang mencakup kondisi yang aman mendukung dan tidak ada Kekerasan dalam Keluarga, Kepatuhan terhadap hukum, serta tidak ada anak yang berhadapan dengan proses hukum akibat perbuatan pidana. terangnya.
Terakhir adalah Dimensi Ketahanan Sosial Budaya meliputi tidak ada pernikahan usia dini atau anak , penerapannya PHBS , suasana dan penerapan ketaatatan dalam menjalankan ajaran agama, aktif dan oekandengan kegiatan Sosial kemasyarakatan serta melakukan pendampingan dalam penggunaan Media Sosial.
“Bagaimanpun ketahanan Keluarga menjadi tanggungjawab bersama seluruh Elemen yang terdiri dari Keluarga, Masyarakat dan Pemerintah,’’ujarnya dengan menambahkan, Adapun pembagian Peran ketiga elemen ini adalah masing-masing diantaranya untuk peran pemerintah, bersinergi dalam memberikan bantuan bantuan bagi keluarga rentan seperti memberikan alat usaha untuk pembutan kue-kue yang bernilai jual, pelatihan kewirausahaan dan Sosialisasi Ketahanan Keluarga
Kemudian peran masyarakat bisa dalam bentuk MPBM, aspirasi, berpartisipasi dalam meningkatkan kualitas keluarga. Sedangkan Peran Keluarga meliputi Pengasuhan Keluarga merupakan unit terkecil dari masyakat menjadi Pengasuh Keluarga sumberdaya manusia yang efektif menjadi lingkungan sosial pertama yang memperkenalkan cinta kasih, norma keagamaan, sosial budaya (Pola Asuh)
Adapun Program Prioritas Pemerintah Kota Mataram dalam menjaga Ketahanan Keluarga melalui Program Peningkatkan Kualitas Keluarga yang titik beratnya kepada Keluarga melalui Parenting
Masih kata Sekdis Hj Arini, Peran DP3A Kota Mataram dalam Ketahanan Keluarga selama ini sudah berperan aktif dalam Ketahanan Keluarga dengan mengacu pada Perda Nomor : 4 Tahun 2020 tentang Pengarusutamaan Gender yang menaungi Kesetaraan gender kepada masyarakat khususnya perempuan, meskipun Pemerintah Kota Mataram belum menggagas Perda tentang Ketahanan Keluarga. Adapun Kegiatan yang telah dilaksanakan yaitu Sosialisasi Ketahanan Keluarga yang pesertanya fokus pada Perempuan Kepala Keluarga, Tokoh Masyarakat, Kader dan ASN dari Unsur Kelurahan.
DP3A juga melakukan Pelatihan Pengolahan bahan pangan, Keterampilan Pengolahan Sampah / Tas / Rajutan yang peserta nya peka dan bertujuan untuk meningkat keterampilan dan Ekonomi masyarakat khususnya perempuan kepala keluarga.
Terhadap tantangan kasus dan Angka perceraian dan kekerasan pada perempuan dan anak yang tinggi, DP3A Kota Mataram mengambil peran dalam meminimalisisr tingginya angka perceraian dan kekerasan perempuan dan anak . Termasuk pula berperan aktif dalam pencegahan maupun penanganan kasus-kasus perkawinan anak, perceraian dan kekerasan anak dan perempuan bekerjasama dengan stake holder dan instansi terkait antara lain dengan Melakukan Sosialisasi Pencegahan Perkawinan Anak dengan mengundang Kader, Forum Anak, Tokoh Masyarakat dan Agama setiap tahunnya.
Peran lainnya adalah pencegahan dengan melakukan pendampingan sekaligus sosialisasi dalam penyelesaian kasus perkawinan anak maupun kekerasan kepada orang tua dan anak. DP3A akan langsung menindaklanjuti setiap laporan yang masuk terkait adanya kasus perkawinan. Untuk itu langkah yang dilakukan seperti sosialisasi Pencegaan Perkawinan dan membuat Awig-awig (kesepakatan bersama_red) dengan Kelurahan, Kepala Linkungan, Toko Agama, Toko Masyarakat di 6 Kelurahan.
Masih kata Sekdis Hj Arini upaya lainnya yang dilakukan adalah penyebaran media KIE (komunikasi, informasi dan Edukasi) melalui penyebaran brosur/leaflet. Selanjutnya diikhtiarkan peningkatan Kerjasama Lintas Sektor dengan Penyedia Layanan Perlindungan Perempuan dan Anak, antara lain dengan Sentra Paramita, Panti Sosial Bina Remaja Karya Mandiri, Panti Sosial Asuhan Anak dalam pencegahan Kekerasan dan TPPO terhadap Perempuan dan Anak.
Dijelaskan lebih jauh, Agar ini terus berlanjut DP3A juga melakukan Penyuluhan dan Pendampingan ke Sekolah sekolah SD dan SMP sambil menyebarkan Media KIE (Stiker, Leaflet,Spanduk) ke Siswa/Murid/SD, FA, SRA se Kota Mataram) Ada hal lain yang menjadi terobosan DP3A Kota Mataram terhadap Masyarakat yang rentan tentang Kesehatan Reproduksi, Pola Asuh.Yakni Sosialisasi Aplikasi SIPPAMAN (Sistem Informasi Perlindungan Perempuan dan Anak Mentaram) bagi Masyarakat dan Operator di Kelurahan dalam rangka pelaporan bagi masyarakat yang mengalami kekerasan melalui Aplikasi Android/HP dan Website Melaporkan Perkawinan Anak.(MS/Ruf/*)
Komentar