Wabup Lakukan Peletakan Batu Pertama Pembangunan Ponpes Yamaula

Pariwisata518 views

Sumbawa Besar, Media Sumbawa

Pembangunan Pondok Pesantren Yayasan Mushanniful Ulum Labangka segera berjalan. Ini ditandai dengan peletakan Batu Pertama oleh Wakil Bupati Sumbawa Drs. H. Mahmud Abdullah, Jumat (15/11/2019)lalu di Dusun Karang Agung Desa Suka Damai Kec. Labangka. Turut hadir pada acara tersebut Wakapolres Sumbawa, Perwakilan Dandim 1607, Rektor UTS, Camat Labangka, Para Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama.

Dalam Sambutannya, Wabup menyampaikan pembanguan Ponpes ini akan berlangsung dengan aman dan segera dapat terselesaikan apabila semua bersatu dan tidak terbagi dalam beberapa kelompok. “Kalau kita bersatu Insya Allah seberat apapun pembangunan itu pasti akan bisa kita laksanakan”. Ujar Wabup

Drs.H. Mahmud Abdullah___Wakil Bupati Sumbawa

Dikatakan, untuk daerah-daerah seperti Labangka ini yang dibutuhkan adalah bagaimana agar masyarakat dibentengi dengan pendidikan-pendidikan agama yang benar. Sehingga perlu adanya pondok pesantren di Labangka yang akan membimbing masyarakat dan membekali anak didik kedepan untuk menjadi ulama yang akan menangkal paham-paham radikalisme. Disampaikan, bahwa program pemerintah saat ini adalah bagaimana upayah bersama dalam menangkal adanya paham radikalisme di dalam bangsa dan hal tersebut menjadi tantangan bersama. Diakhir sambutannya, Wabup berharap agar Pimpinan Ponpes Yayasan Mushanniful Ulum Labangka dapat mempersatukan umat.

Sebelumnya, Pimpinan Ponpes Yayasan Mushanniful Ulum Labangka TGH. Khudri Mushannif, Lc menyampaikan bahwa Ponpes yang akan di bangun adalah bernama Yayasan Mushanniful Ulum Labangka (Yamaula) yang memiliki artinya untuk mencetak para generasi berilmu dan berharap dengan dibangunnya Ponpes Yamaula Allah SWT menjadikan masyarakat terutama para anak didik menjadi orang-orang yang berilmu.

Dikatakan, bahwa pada zaman ini terdapat sebagian generasi yang memahami Al-Qur’an dan memahami Hadist tetapi tidak didasari dengan guru. Oleh sebabnya begitu banyak orang yang memahami Al-Qur’an dan Hadist kemudian salah memahaminya, sehingga menjadikannya radikal. “Inilah sumber orang-orang yang radikal, memahami Al-Qur’an dan Hadist tidak didasari dengan guru. Jadi tiga hal yang harus ada Al-Quran, Hadist dan guru yang membentengi kita. Inilah paham-paham yang terjadi pada zaman kita karena tidak didasari dengan ilmu, sehingga hal inilah yang menjadi dasar pembangunan Ponpes ini dengan harapan kita dekat dengan Allah SWT, dekat dengan Rasulullah dan guru-guru kita” tutupnya (MS/Sp.can)

Komentar