Pemda dan DPRD Dorong Pemanfaatan Pupuk Organik dan Hayati

Ekonomi, Sumbawa383 views

Sumbawa Besar, mediasumbawa.com – Wakil Bupati Sumbawa, Dewi Noviani, S.Pd., M.Pd bersama Ketua DPRD Kabupaten Sumbawa, Abdul Rafiq melaksanakan panen perdana padi hasil kegiatan sistem pertanian berkelanjutan di Desa Poto, Kecamatan Moyo Hilir, Rabu (23/3). Melalui kegiatan ini, diharapkan petani mulai beralih menggunakan pupuk organik dan hayati, sehingga tidak terlalu bergantung dengan pupuk kimia.

Wakil Bupati mengapresiasi kegiatan sistem pertanian berkelanjutan ini. Melalui kegiatan ini ia berharap semua pihak menggencarkan penggunaan pupuk organik dan hayati oleh para petani. Supaya tidak lagi terlalu bergantung pada penggunaan pupuk kimia. Adapun manfaatnya juga untuk mengembalikan kesuburan tanah dan produksi juga tinggi. “Ini perlu disosialisasikan agar bisa mengurai. Minimal tidak bisa langsung pupuk urea ini kita hilangkan, tetapi bisa dilakukan penggunaan pupuk hayati atau pupuk organik,” ujarnya.

Hal senada juga disampaikan Ketua DPRD Kabupaten Sumbawa, Abdul Rafiq, S.H. Menurutnya, penggunaan pupuk organik dan hayati tidak hanya dilakukan di lahan demplot ini saja. Tetapi juga harus disosialisasikan ke wilayah lainnya. Sehingga ketergantungan petani terhadap penggunaan pupuk kimia bisa berkurang. “Saya berharap acara seperti ini bisa dilaksanakan di tempat lain, sambil kita memberikan edukasi kepada teman teman petani kita. Bagaimana menggunakan teknologi unggulan di bidang pertanian, tadi disampaikan ada pupuk hayati, organik, itu juga mungkin kita bisa merambah ke semua petani kita di Kabupaten Sumbawa. Sehingga ketika itu kita lakukan tidak ada lagi alasan bahwa Kabupaten Sumbawa tidak swasembada pangan. Sehingga apa yang menjadi visi misi Bupati dan Wakil Bupati di point ketiga itu bisa kita penuhi,” harapnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sumbawa, Ir. Ni Wayan Rusmawati, M.Si menyampaikan, kegiatan ini merupakan salah satu bagian dalam upaya peningkatan produksi pertanian. Di mana dalam program unggulan Bupati dan Wakil Bupati Sumbawa point tiga, meningkatkan penggunaan benih unggul berkualitas, penggunaan pupuk organik, dan pemanfaatan alat dan mesin pertanian. “Ketiga ini sudah pas kita lakukan di area ini. Di dalam kegiatan ini tadi sudah kita saksikan bersama hasil demplot ubinan yang sudah dilakukan itu dalam satu hektare kita sudah bisa memproduksi 10,72 ton perhektare. Dan ketiga yang masuk dalam unggulan pimpinan kami disitu sudah lengkap, ada penggunaan pupuk organik, ada penggunaan alat dan mesin pertanian, penggunaan bibit bermutu sudah lengkap di sini. Dan produksinya tidak kalah tinggi seperti yang dilakukan di tempat lain,” jelasnya.

Penggunaan pupuk organik ini, lanjutnya, merupakan salah satu upaya agar para petani tidak sangat tergantung dengan penggunaan pupuk kimia. “Harapan kami para petani semua bisa melakukan penggunaan pupuk organik untuk meningaktkan produksinya secara perlahan-lahan. Itu yang kami harapkan, semua itu dalam rangka kita mensukseskan sistem pertanian berkelanjutan,” ujarnya.

Area manager wilayah Nusra PT. Petrokimia Kayaku, Raditya Farahadian menyampaikan, sistem pertanian berkelanjutan atau diberi nama Sustainable Balance Farming (SBF) sebagai upaya untuk mengurangi penggunaan pupuk kimia dan mengembalikan kesuburan tanah. Untuk mengembalikan kesuburan tanah, pihaknya menggunakan pupuk hayati. “Harapan kita pasti produktivitas meningkat yang pertama. Yang kedua tanah kita kembali subur, dan ketiga bisa mengurangi pupuk kimia. Solusinya bagaimana untuk mengurangi pupuk kimia,  ya itu kita berikan namanya pupuk hayati. Minimal bertahap lah. Tapi dengan biaya yang sama, dengan produktivitas pasti kita akan pelan pelan akan beralih. Kemarin dengan demplot ini, pupuk kimia kita coba kurangi, kita perbanyak hayatinya hasilnya sangat signifikan dan lebih baik,” pungkasnya. (msr)

Komentar