Pelestarian dan Pengembangan Bahasa Daerah, Kantor Bahasa NTB Gelar Festival Tunas Bahasa Ibu

Pendidikan137 views

Sumbawa- Mediasumbawa.com – Penampilan Tari Nguri yang dipentaskan siswi SDN 2 Labuhan Sumbawa menandai dimulainya Festival Tunas Bahasa (FTBI) Tingkat Provinsi NTB Tahun 2023 di Kabupaten Sumbawa. Kegiatan yang digelar Kantor Bahasa NTB dalam rangka revitalisasi bahasa daerah ini dilangsungkan di Lantai Kantor III Kantor Sumbawa, Rabu (1/11/23).

Kegiatan pembukaan ini dihadiri oleh Kepala Kantor Bahasa NTB, Wakil Bupati Sumbawa, Ketua Majelis Adat lembaga Adat Tana Samawa, Kepala Pusat Pengembangan dan Perlindungan Bahasa dan Sastra , Kepala Pusat Pusat Penguatan dan pemberdayaan Bahasa dan Sastra, Ketua Umum Pajatu Adat,serta para Pariwa Adat Lembaga Adat Tana Samawa.

Kepala Kantor Bahasa NTB Dr. Puji Retno Hardiningtyas, M.Hum., dalam sambutannya menyampaikan secara umum Kegiatan ini dilaksanakan sebagai upaya merevitalisasi bahasa daerah atau usaha pelestarian dan pengembangan bahasa daerah melalui penyaluran pengetahuan bahasa daerah kepada generasi muda. Hal ini bertujuan untuk mendorong penggunaan bahasa daerah dalam berbagi bentuk komunikasi. Sehingga Bahasa daerah tetap hidup dan dapat diharuskan.

Secara khusus, FTBI Tingkat Provinsi yang dilaksanakan di Kabupaten Sumbawa dilaksanakan untuk melihat hasil dari pengimbasan pelatihan guru master melalui FTBI yang diselenggarakan sebelumnya di tingkat kecamatan dan kabupaten serta memberi wadah kepada generasi muda untuk menunjukkan kemampuannya berbahasa daerah, khususnya Bahasa Sumbawa dan Mbojo.

Retno menyebut dalam kegiatan ini terdapat 7 mata lomba yang akan diselenggarakan dalam tiga hari ke depan. Yakni lomba menulis aksara samawa dan mbojo, membaca puisi Bahasa samawa dan mbojo, pidato Bahasa samawa dan Mbojo, menulis cerpen Bahasa Samawa dan Mbojo, bercerita Bahasa Samawa dan Mbojo, komedi tunggal samawa dan mbojo, sakeco samawa dan patu mbojo.

Adapun total peserta sebanyak 160 orang dari SD dan SMP Kabupaten Sumbawa, KSB, Dompu, Bima dan Kota Bima.

” Tentu kita berdoa bersama dalam upaya sungguh-sungguh dalam pelestarian bahasa, khususnya bahsa Sumbawa dan Mbojo. Ini harapan dari Kantor bahas badan pengembangan dan pembinaan Bahasa kepada pemda untuk terus melestarikan bahasa dan sastra daerah melalui pendidikan sekolah dasar dan SMP,”ujarnya.

Dia berharap pemda melalui Dinas Dikbud mampu melahirkan kurikulum muatan lokal sehingga bahasa daerah terus berkobar dan menjadi bahasa Ibu yang tidak bisa disebutkan sebagai bahasa kedua.

Dia juga berharap melalui FTBI mampu menggerakkan tidak hanya para guru atau guru master yang sudah dilatih kantor bahasa, namun bisa memberikan pengimbasan yang ebih luas sesuai dengan target yang tentunya tidak bisa dikerjakan sendiri melalui kantor Bahasa NTB.

Kepala Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra, Drs. Imam Budi Utomo, M.Hum yang diwakili

Dr. Abdul Haq, M.Hum. menyampaikan bahwa revitalisasi bahasa daerah tujuan utamanya agar bahasa daerah di tiap-tiap Kabupaten/kota, provinsi, bisa terus diturunkan pada generasi berikutnya.

Cara pertama melalui jalur sekolah, yang dampaknya ebih mudah lebih massal. Ini ditunjukkan bagi sebuah bahasa yang jumlah penuturnya masih banyak di sebuah provinsi. Seperti di NTB ada bahasa Samawa, Mbojo dan Sasak. Artinya ketiga bahasa ini di NTB dominan sehingga menjadi sasaran revitalisasi. Namun ada beberapa bahasa yang jumlah penuturnya sedikit, seperti di Papua, Maluku, yang sperti ini maka baginya bukan lewat sekolah, tapi melalui komunitas-komunitas. Seperti melalui komunitas gereja, PKK, Masjid.

Cara Kedua, bahasa daerah itu bisa menjadi kosakata untuk bahasa daerah. Maka kosakata dari bahasa daerah diharapkan mampu menjadi kosakata dalam bahasa Indonesia. Contoh kosakata dari bahasa Sumbawa yang sudah masuk KBBI yakni Ano Siup artinya daerah tempat matahari terbit.

“Jadi silahkan berkoordinasi kosakata apa saja yang cocok diusulkan masuk KBBI. Ini bagian dari cara melestarikan bahasa daerah. Kosakatanya disimpan di dalam bahasa Indonesia,”jelasnya.

Untuk diketahui katanya, tahun ini Badan Bahasa mengadakan revitalisasi untuk 72 bahasa daerah yang tersebar di 25 provinsi.

” Insya Allah tahu depan akan bertambah lagi. Ini bagian dari komitmen Kementerian Pendidikan bahwa bahasa daerah adalah kekayaan yang tak boleh punah. Seringkali ada pandangan miring tentang bahasa daerah. Justru dijaman globalisasi yang semuanya menjadi global, maka yang unik menjadi mahal. Ini bagian dari stetment UNESCO,” ujarnya.

Wakil Bupati Sumbawa Hj. Dewi Noviany, S.Pd., M.Pd. mudah dalam sambutannya sekaligus secara resmi membuka kegiatan ini menyampaikan dukungannya atas terselenggaranya kegiatan FTBI oleh Kantor Bahasa NTB di Kabupaten Sumbawa.

“Kegiatan ini luar biasa. Karen memang bahasa daerah hari hari ini semakin tergerus seiring dengan perkembangan zaman saat ini. Terimakasih memberi kepercayaan kepada Kabupaten Sumbawa,”demikian Wabup. (Ms/en)

Komentar