Sumbawa Besar, mediasumbawa.com – Dalam beberapa tahun terakhir, Kabupaten Sumbawa mendapat program bantuan Budidaya Lele Sistem Bioflok dari Kementerian Kelautan dan Perikanan RI. Bahkan untuk tahun ini, sebanyak dua kelompok juga bakal mendapat bantuan dimaksud. Mengingat program ini dinilai cukup berhasil di Sumbawa.
Seperti yang disampaikan Kabid Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Sumbawa – Heri Sucitra, dalam kegiatan Panen Perdana Budidaya Lele Sistem Bioflok di Desa Lopok Kecamatan Lopok, Rabu (16/2). Program bioflok ini sudah berjalan di Kabupaten Sumbawa sejak tahun 2020 lalu, melalui Balai Perikanan Budidaya Laut Lombok, selaku perpanjangan tangan Kemenlutkan RI. Salah satu kelompok yang mendapatkan program ini pada tahun 2021 lalu yakni kelompok Budi Daya Ikan Air Tawar “Panas Buya Rip” Desa Lopok. Sehingga diharapkan program ini dapat terus teraksana di Kabupaten Sumbawa. Bahkan tahun 2022 ini, sebanyak dua kelompok maupun yayasan bakal mendapatkan program tersebut, yakni Universitas Samawa dan Pondok Al-Ikhlas.
Selain bibit, Pemerintah Pusat juga membantu Kabupaten Sumbawa dalam program Gerakan Pakan Mandiri (Gerpari). Program ini memudahkan kelompok pembudidaya mendapatkan pakan. Mengingat sejauh ini, kendala utama dalam menjalankan program bubidaya ini adalah pakan. ‘’Di budidaya ini yang menjadi masalah utama itu adalah pakan yang paling berat, apalagi itu mahal. Dengan adanya program gerakan pakan mandiri yang akan digelontorkan oleh Kementerian ini bisa membantu para pembudidaya kita untuk meningkatkan produksi perikanan budidaya, sehingga mendongkrak produksi perikanan di Kabuapten Sumbawa,’’ tukasnya.
Pihaknya berharap, segala bentuk bantuan dari Pemerintah bisa betul-betul dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat. Sehingga bisa mendongkrak perekonomian. ‘’Dimasa pandemi ini banyak sektor usaha yang jatuh karena pandemi. Mudahan budidaya ini bisa mengangkat ekonomi masyarakat Sumbawa khususnya,’’ pungkasnya. (msg)
Komentar