Cegah PMK Meluas, Sumbawa Dapat Tambahan Vaksin Ternak

Sumbawa Besar, mediasumbawa.com – Kabupaten Sumbawa mendapat tambahan vaksin ternak dari Pemprov NTB, untuk mencegah meluasnya penularan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Data dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Sumbawa menyebutkan, hingga saat ini PMK sudah menyerang sekitar 1019 ekor ternak.

Demikian diungkapkan Kepala Disnakeswan Sumbawa – H Junaidi kepada wartawan, Senin (15/8). Sejauh ini, total vaksin ternak yang diterima Kabupaten Sumbawa sebanyak 11 ribu vaksin, termasuk yang baru tiba kemarin sebanyak 5.000 vaksin. “Pertama 1000, kedua 5000 sudah habis semua digunakan. Perhari ini (Senin kemarin) tambahan 5000 lagi,” terangnya.

Lebih jauh diungkapkan, vaksin yang diterima tersebut langsung disalurkan ke masing-masing UPT Disnakeswan, seperti di Kecamatan Tarano – Empang, UPT Plampang – Maronge, UPT Moyo Hilir – Moyo Utara,  dan UPT Sumbawa – Unter Iwes. “Dengan populasi yang cukup tinggi 300ribu ekor, memang belum sebanding dengan vaksin yang kita terima. Karena terbatas, kita coba lokasi radius 10 kilometer dengan lokasi tertular,” ujarnya.

Pihaknya meminta kepada seluruh petugas di seluruh UPT yang ada, untuk segera melaporkan kondisi di wilayah masing-masing. Tentunya dengan intens melakukan survey ke pemilik ternak. Termasuk kepada para pemilik ternak agar bisa segera membawa ternaknya untuk di vaksin, dan melaporkan ketika menemukan adanya gejala PMK pada ternak. “Melihat PMK ini disebabkan oleh virus, kami harap agar peternak ada inovatif dengan memanfaatkan obat tradisional untuk menambah imun ternak, dengan membuat jamu yang terdiri dari campuran telur, asam, kunyit, gulamerah atau madu,” tandasnya.

Diungkapkan, kasus PMK di Sumbawa mencapai 1019 kasus. Yang tersebar di sejumlah kecamatan, seperti Lunyuk 10 kasus, Maronge 703 kasus, Moyo Hilir 282 kasus, Sumbawa 1 kasus, Unter Iwes 17 kasus, dan Moyo Utara 6 kasus.

Dengan rincian, untuk ternak sapi yang sakit sebanyak 776 ekor, sembuh 173 ekor, mati 6 ekor, dan potong bersyarat 10 ekor. Kemudian Kerbau yang sakit 169 ekor, sembuh 42 ekor, mati 0 kasus, dan potong bersyarat 1 ekor. “Untuk kambing, domba dan babi belum ada laporan,” pungkasnya.

Diungkapkan, awal terdeteksi ternak terjangkit PMK di Kabupaten Sumbawa pada 26 Juli lalu di Desa Simu Kecamatan Maronge. Kemudian dilakukan isolasi dan pengambilan sampel untuk dilakukan pemeriksaan laboratorium di Denpasar. Dari 13 sampel yang diperiksa, sebanyak 8 diantaranya positif dan 5 negatif. Bahkan Pemda Sumbawa telah membentuk Tim Reaksi Cepat untuk penanganan PMK tersebut. (msg)

Komentar