Sumbawa Besar, mediasumbawa.com – Pembelajaran semester genap dijadwalkan terlaksana mulai 3 Januari 2022. Terhadap hal ini, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Sumbawa sedang melakukan kajian atas pemberlakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Normal, atau masuk sekolah setiap hari.
“Sedang kita kaji. Kalau untuk tahun ajaran baru dimulai tanggal 3 Januari,” ungkap Kepala Dinas Dikbud Sumbawa – Dr. M. Ikhsan Safitri M.Si, Senin (27/12) saat ditemui media ini di ruang kerjanya.
Dikatakan Doktor Ikhsan-akrabnya disapa, pihaknya saat ini sedang melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pembelajaran yang akan dimulai awal tahun 2022 mendatang. Pihaknya berharap pembelajaran bisa dilakukan secara normal. Tentu dengan protokol kesehatan yang sangat ketat. “Ini kita berharap. Tapi kami masih melakukan kajian,” tandasnya.
Selain itu, rencana PTM normal ini juga tengah dikoordinasikan dengan Satgas Covid-19 Kabupaten. Karena dalam proses pembelajaran, baik metode, cara dan lain sebagainya tetap merujuk pada rekomendasi dari Satgas Covid. “Jadi kalau satgas covid menyatakan bahwa keadaan sudah membaik, kemudian katakanlah level 1 dan lain sebagainya, maka kemudian kita bisa melakukan evaluasi terkait dengan PTM. Harapannya kita bisa secepatnya melaksanakan PTM normal,” jelasnya.
Diungkapkannya, PTM terbatas yang diberlakukan selama beberapa tahun terakhir telah berjalan dengan baik. Kemudian pembelajaran ditingkatkan menjadi PTM new normal. “Kalau terbatas kan kantin nggak boleh buka, ekskul belum boleh. Tapi setelah kita evaluasi ternyata Alhamdulillah bagus, kita tingkatkan satu great lagi PTM new normal. Dengan catatan kantin sudah boleh buka. Ekskul sudah. Tapi tetap dengan protokol kesehatan,” ungkapnya.
“Tetapi kita berharap ada peningkatan satu great lagi yakni PTM normal. Normalnya itu tetap harus prokes. Bukan normal bablas. Karena pandemi belum berakhir. Jadi, tetap kita harus waspada. Keadaan seperti ini wajib hukumnya untuk terus kita pertahankan. Karena mahal sekali mencapai kondisi yang seperti ini,” tambahnya.
Diakuinya, saat ini siswa telah rindu dengan kondisi pembelajaran yang normal. Karena hampir dua tahun mereka belajar dengan sejumlah pembatasan karena adanya pandemi Covid-19. “Tapi tetap saja orientasi kita adalah keselamatan. Jadi model pembelajaran apapun, PTM normal pun protokol kesehatan harus terus diperketat. Itu prinsipnya,” pungkasnya. (msr)
Komentar