Kemarau NTB Diprediksi Hingga November

SUMBAWA BESAR, Media Sumbawa

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, memperkirakan musim kemarau masih akan bertahan hingga November mendatang. Sehingga masyarakat diminta untuk mengatisipasi kekeringan, kekurangan air bersih dan potensi kebakaran hutan.

“Kami juga menghimbau kepada masyarakat agar beradaptasi dengan mundurnya musim hujan di NTB pada tahun ini dengan menyesuaikan perencanaan kegiatan Anda ke depan dengan kondisi iklim yang ada,” kata Anas Baihaqi prakirawan BMKG Stasiun Klimatologi Lombok Barat, Kamis (31/10).

Diungkapkan, pada dasarian III Oktober 2019, tidak terjadi hujan hampir di seluruh wilayah NTB. Sedangkan hujan bersifat lokal terjadi di beberapa wilayah di Provinsi NTB secara tidak merata, antara lain di beberapa wilayah di Kabupaten Lombok Utara, Sumbawa Barat, dan Kabupaten Bima.

Dijelaskan, suhu permukaan air laut di sekitar perairan NTB menunjukan kondisi lebih dingin dibandingkan dengan normalnya. Analisis angin menunjukkan, angin Timuran masih mendominasi di wilayah Indonesia. Pergerakan Madden Jullian Oscillation (MJO) saat ini tidak aktif di wilayah Indonesia. sehingga, kondisi tersebut mengurangi peluang terjadinya hujan di wilayah NTB.

Sedangkan peluang curah hujan di dasarian I hingga II November 2019, terjadinya hujan ditas 50 mm/dasarian pada dasarian I November 2019 sangat rendah, atau di bawah 10 persen. Peluang terjadi hujan ditas 20 mm/dasarian umumnya lebih dari 70 % di seluruh wilayah NTB, dan diprakirakan akan terjadi sampai dasarian II November 2019.

Pada dasarian II bulan November terdapat peluang hujan diatas  50mm/dasarian di Kota Mataram, Lombok Barat dan Lombok Tengah bagian utara, serta Lombok Utara bagian barat dengan kisaran peluang 10 hingga 20 persen. Pada dasarian III November 2019, peluang hujan ditas 50mm/dasarian sebesar 10 hingga 20 persen, meluas hampir di seluruh wilayah pulau Lombok dan Kabupaten Sumbawa Barat. “Secara umum, peluang curah hujan masih sangat kurang di bulan November 2019,” ujarnya.

Dan potensi kekeringan dengan kemungkinan tanpa hujan diatas 60 hari musti diwaspadai di Kota Mataram (Selaparang, Cakranegara, Ampenan), Lombok Barat (Lembar, Sekotong, Pelangan, Lingsar, Gunungsari), Lombok Utara (Gangga), Lombok Tengah (Praya Barat, Praya Timur, Pujut, Selong Belanak, Mertak, Bilelando), Lombok Timur (Jerowaru, Keruak, Labuhan Haji, Pringgabaya, Sakra Barat, Labuhan Pandan, Kokok Putih, Sembalun, Sukamulia, Swela, Rarang Selatan dan Wanasaba). Sedangkan di Pulau Sumbawa, yakni Sumbawa Barat (Jereweh), Sumbawa (Batulanteh, Buer, Empang, Labuhan Badas, Labangka, Lape, Terano dan Utan), Dompu (Dompu, Hu’u, Kempo, Pajo dan Pekat), Bima (Sape, Palibelo, Bolo, Woha, Wawo, Belo, Wera, Madapangga, Tambora, Langgudu, Soromandi, Donggo), dan Kota Bima (Raba). (MS/MU)

Komentar