Giliran Masyarakat Sumbawa Kecam GAR ITB

Sumbawa, Mediasumbawa.com,- Forum Sumbawa Menggugat (FSM) yang merupakan gabungan dari lintas organisasi, tokoh, akademisi dan masyarakat, menggelar aksi protes terhadap Gerakan Anti Radikalisme (GAR) Institut Tekhnilogi Bandung (ITB) yang menuding mantan Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsuddin radikal.
Dalam aksi ini unjuk rasa di halaman Kantor Bupati Sumbawa, Selasa (16/2), Koordinator Forum Sumbawa Menggugat Dr. Drs. H. A. Rachman Alamudy, S.H.,M.H. menyampaikan 4 point pernyataan sikap. Pertama, meminta kepada Presiden RI untuk bersikap bijak terhadap Stigma radikal yang di tuduhkan kepada Prof. DR H.M Din Syamsuddin MA. Kedua meminta kepada Presiden RI untuk menjaga kondusifitas negara dengan menjaga marwah para tokoh agama termasuk Prof. DR H.M. Din Syamsuddin M.A., Ketiga meminta kepada Kapolri untuk menindaklanjuti laporan Sumbawa Menggugat terhadap GAR ITB yang telah memfitnah dan mencemarkan nama baik Din Syamsuddin. Point terakhir meminta kepada DPRD Kabupaten Sumbawa selaku lembaga perwakilan masyarakat Sumbawa untuk mengajukan surat permohonan kepada KASN,Menkominfo,Menteri Agama untuk tidak memproses aduan GAR ITB atas tudingan Radikalisme dan pelanggaran disiplin ASN kepada Din Syamsuddin.
Sebelumnya, satu persatu para tokoh Sumbawa tersebut menyampaikan orasi kecaman dan penolakannya.
Ketua FKUB Kabupaten Sumbawa Umar Hasan, mengutuk keras GAR ITB atas fitnah terhadap pribadi Din Syamsuddin. Menurutnya, praktik fitnah dan adu domba adalah praktik komonisme.
“Mari, kita antisipasi new komonisme,” tandas mantan Ketua DPRD Sumbawa ini.
Kecaman yang sama disampaikan Ketua MUI Kabupaten Sumbawa Syukri Rahmat, S.Ag. Menurutnya, NKRI, Pancasila adalah sesuatu yang nilainya sudah final. Semangat kebhinekaan masyarakat Sumbawa tidak bisa diragukan. Ada 18 etnis yang di Kabupaten Sumbawa. Selama ini hidup rukun.
“Lalu kemudian Prof Din dianggap radikal, bagi kita Tau Samawa adalah sesuatu yang irasional. Kalau kita membaca riwayat dan kiprah beliau. Beliau adalah tokoh yang mengkampanyekan perdamaian tidak hanya di tingkat nasional tapi internasional. Beliau menjadi milik seluruh agama,” ujar Syukri.


MUI Sumbawa kata Syukri, dengan tegas mengutuk pihak manapun yang mencoba membenturkan Prof. Din dengan NKRI.
“Beliau cinta dengan NKRI. Jangan alergi dikritik, karena kritik bagi bangsa adalah sesuatu yang harus ada. Bahkan Rasulullah pun sebagai pembawa wahyu Allah pada jamannya menerima kritikan. Jangan sedikit-dikit radikal, kita tidak akan maju, bila seperti ini terus,” ungkapnya.
Sementara itu, Tokoh aktivis Sumbawa Burhanuddin Jafar Salam (BJS) menganggap konyol, bila ada oknum atau kelompok yang menuding Prof Din sebagai orang yang radikal. Karena menurutnya, Din Syamsuddin adalah tokoh yang berdiri di garda terdepan untuk yang namanya toleransi, intoleransi apalagi radikalisme.
“Karena itu sangat konyol dan bodoh kalau ada oknum atau pribadi maupun lembaga yang menuding beliau radikal,” kata Mantan Ketua PAN Sumbawa ini.
Hal serupa juga disampaikan Ketua Pemuda Muhammadiyah Sumbawa Ubaidillah mengatakan, labelisasi radikal kepada Prof. Din kontraproduktif dengan apa kontribusi kontribusi positif yang telah diberikan kepada negara dan bangsa ini.
“Coba lihat siapakah yang meletakkan konsep darul ahdi wa syahadah yaitu profesor Din. Tudingan ini justru memecah belah persatuan dan kesatuan kita,” terang Ubai.
Karenanya, iaberharap kepada pemerintah dalam hal ini presiden Republik Indonesia untuk segera menertibkan para perusak kerukunan.
Setelah menyampaikan orasi di Kantor Bupati Sumbawa, massa aksi kemudian bergerak ke Mapolres Sumbawa untuk menyerahkan laporan secara resmi yang diterima langsung Wakapolres Sumbawa Kompol Agung Asmara, SIK. (MS/E)

Komentar