Sumbawa Besar,Mediasumbawa.com – Komparasi kinerja fluktuasi dan pertumbuhan kasus Covid-19 antar wilayah menjadi referensi bagi arahan mitigasi berbasis wilayah sebagai garis pertahanan melawan pandemi dalam mengambil sikap yang lebih proaktif terkait masalah kesehatan publik.
Perbandingan penanganan pandemi Covid-19 di Kabupaten Sumbawa terhadap Provinsi NTB memberikan suatu fenomena bagaimana traffic kasus Covid-19 di Kabupaten Sumbawa terhadap kabupate/kota ditangani yang telah berdampak pada perekonomian, pendidikan, dan social bahkan ketahanan keamanan.
“Progres data penanganan Covid-19 di Kabupaten Sumbawa sampai dengan akhir Januari 2021, menunjukkan trend yang membaik,” ujar Kepala Dinas Kominfotik Sumbawa Rachman Ansori yang juga bertugas selalu Ketua Bidang Data dan Informasi sekaligus Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Sumbawa.
Hal ini, lanjutnya, ditunjukkan secara grafis komparasi kasus positif aktif, tingkat kesembuhan dan angka kematian Covid 19 kabupaten/kota di Provinsi NTB, Kabupaten Sumbawa terus menunjukkan kearah membaik.
Salah satu indikator kesehatan masyarakat terkait pandemi Covid-19 adalah kasus positif aktif merupakan kasus positif yang masih atau sedang dalam perawatan maupun isolasi.
Berdasarkan data per tanggal 30 Januari 2021, Kabupaten Sumbawa mencatat angka positif aktif mencapai 15,36 persen dari total kasus positif. Angka ini menunjukkan kinerja penanganan sebaran insidensi penularan Covid-19 dengan tendensi harian cukup fluktiatif dan dinamis.
“Secara kuantitatif, kinerja penanganan kasus Covid-19 di Kabupaten Sumbawa cukup baik dengan melihat konstalasi komparatif regional Provinsi NTB, yang ditandai oleh angka positif aktif Kabupaten Sumbawa yang berada di bawah rata-rata angka positif aktif Provinsi NTB yang sudah berada pada kisaran 18,60 persen dan menempati poisisi terkecil ke-5 dari 10 kabupaten/kota di Povinsi NTB yaitu setelah Sumbawa Barat, Lombok Utara, Lombok Barat dan Lombok Timur,” ujar Ansori.
Penekanan angka positif harus menjadi target besar pemerintah dalam melakukan active case finding. Besaran kasus positif aktif akan memberikan dampak pada beban fasilitas kesehatan dan kapasitas pelayanan kesehatan, karena jika kasus aktif terus meningkat sementara kapasitas sistem kesehatan tidaklah tidak terbatas.
Tinjauan lain dari indikator kesehatan masyarakat terkait pandemi Covid-19 adalah Tingkat Kesembuhan (Recovery Rate). Tingkat Kesembuhan (Recovery Rate) memiliki korelasi yang erat sekali dengan angka kasus positif aktif karena fluktuasi dari keduanya memberikan dampak kausalitas (sebab akibat).
“Angka Kesembuhan positif Covid-19 di Kabupaten Sumbawa mencapai 79,1 persen yang diinterpretasikan sebagai besaran proporsi jumlah absolut kasus positif Covid-19 telah dinyatakan sembuh atau negative Covid-19”, paparnya lebih lanjut.
Dengan Tingkat Kesembuhan ini, Kabupaten Sumbawa mampu memberikan catatan kinerja yang cukup baik yaitu berada di atas rata-rata Tingkat Kesembuhan Provinsi NTB dengan Tingkat Kesembuhan 77,0 persen.
Artinya bahwa angka kesembuhan Covid-19 di Kabupaten Sumbawa relatif lebih baik dari rata-rata angka kesembuhan NTB. Komparasi antar kabupaten/kota di Provinsi NTB menunjukkan bahwa Kabupaten Sumbawa berada pada posisi ke-5 dalam hal Tingkat Kesembuhan Covid-19 dari 10 Kabupaten/Kota.
Dalam timeline periode 2020 sampai dengan awal 2021, telah tercatat angka kematian atau case fatality rate (CFR) Kabupaten Sumbawa 5,53 persen yang menunjukkan bahwa selama pandemic Covid-19 terdapat rasio kematian sebanyak 5 orang setiap 100 kasus postif Covid-19. Besaran angka kematian Covid-19 Kabupaten Sumbawa ini secara agregat berada di atas rata-rata angka kematian Covid-19 Provinsi NTB dimana angka rata-rata Provinsi NTB sebesar 4,40 persen.
Angka CFR memiliki polarisasi minimize, merupakan angka yang menunjukkan ekspektasi arah pencapaian lebih kecil. Sehingga posisi angka kematian (CFR) Kabupaten Sumbawa sedikit lebih buruk dari angka rata-rata Provinsi NTB. Kabupaten Sumbawa termasuk dalam 3 besar CFR terbesar di NTB yaitu berada di posisi 3 setelah Kota Mataram dan Lombok Barat.
“Memperhatikan angka agregat dan komparasi antar wilayah tersebut, maka penguatan kolaborasi di masa depan harus dilaksanakan dengan menyadari bahwa ada pendekatan yang lebih koheren, multi sektoral, multi pemangku kepentingan dan komunitas anggota masyarakat, secara keseluruhan dalam memastikan tanggapan yang tepat dan efektif terhadap pandemi Covid-19. Mari kita tetap patuhi protokol kesehatan dan sukseskan vaksinasi,” pungkas Ansori yang didampingi oleh Kepala Bidang Statistik Dinas Kominfotik Sumbawa Jufrie. (MS/ra/jk)
Komentar