Sumbawa Besar, mediasumbawa.com – Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dinakeswan) Kabupaten Sumbawa telah mengambil sampel hewan ternak milik warga Lopok Beru, Kecamatan Lopok. Ini dilakukan untuk mamastikan penyebab kematian enam sapi miliki warga tersebut.
Kepala Dinakeswan Kabupaten Sumbawa – H. Junaidi, S.Pt., yang dikonfirmasi wartawan membenarkan hal itu. Dikatakan, sampel yang diambil dari ternak tersebut yakni organ yang mengalami perubahan seperti hati, paru-paru, dan isi rumen. Termasuk sisa jerami yang ada disekitar ternak yang mati. “Hari ini kami mengirimkan ke Balai Besar Penelitian Veteriner (BBalitvet) di Bogor, Jawa Barat,” ujarnya, Selasa (3/8).
Dijelaskannya, pengiriman sampel ini bertujuan untuk memastikan penyebab kematian dari ternak tersebut. “Kita belum bisa pastikan kapan hasil labnya keluar, karena butuh waktu dalam peroses pengiriman. Kebetulan juga saat ini Bogor sedang PPKM, tapi kami suda upayakan untuk koordinasi via telpon,” jelasnya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, sedikitnya Enam ekor ternak milik warga Desa Lopok Beru, Kecamatan Lopok, ditemukan mati, Minggu (1/8) 22.00 wita di Lar Geris, Dusun Geris, Desa Bageloka, Kecamatan Moyo Hulu.
Kapolsek Lape, IPTU Awaluddin dikonfirmasi media ini, Senin (2/8) mengatakan, pihaknya bersama Babinsa, Kades Lopok Beru, petugas UPT Peternakan dan warga setempat telah melakukan pengecekan di lokasi. “Di lokasi ada 6 ekor sapi milik warga Dusun Lopok Beru ditemukan mati. Pemiliknya ada 3 orang. Ada yang 1 ekor, 2 ekor dan 3 ekor,” ungkapnya.
Untuk penyebabnya lanjut Awal, belum bisa dipastikan. Pihak UPT Peternakan Lape Lopok telah mengambil sampel untuk memastikan penyebab matinya ternak milik warga ini. Atas kejadian ini, ia menghimbau kepada pemilik ternak untuk menahan diri agar tidak melakukan hal-hal yang merugikan diri sendiri maupun orang lain. “Masih dalam penyelidikan penyebab kematiannya. Sementara pihak mentri hewan ngambil sampel untuk buktikan apakah keracunan ato bukan,” pungkasnya. (msr/***)
Komentar