SUMBAWA BESAR, Media Sumbawa
Selambat-lambatnya awal 2020, petani tembakau Kabupaten Sumbawa telah dapat mengedarkan produksi tembakau yang memiliki pita cukai. Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Sumbawa, telah mempersiapkan Koperasi Virginia di Kecamatan Buer, agar memproduksi hasil tembakau dalam kemasan.
“Insya Allah mudah-mudahan dalam tahun ini. Atau selambat-lambatnya di ulang tahun Sumbawa nanti kita bisa lonching untuk tembakau bercukai, sudah dalam kemasan. Sudah kita fasilitasi koperasi Virginia di kecamatan buer yang beranggotakan semua kelompok tani tembakau di Kecamatan Buer,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Sumbawa, melalui H.Basri, Kepala Bidang Perkebunan, di ruang kerjanya Selasa (12/11).
Ditegaskan, pengembangan tembakau Sumbawa akan dimulai dari Kecamatan Rhee, dan akan dikembangkan untuk sedikitnya enam kecamatan penghasil tembakau lainnya. Antara lain Kecamatan Utan, Kecamatan Alas, Kecamatan Alas Barat dan Kecamatan Tarano.
“Ini kita mulai dari sini dari sini dulu, nanti akan berkembang ke kecamatan lain seperti Utan, Alas, Alas Barat, termasuk Tarano yang juga dari enam kecamatan yang ada tembakaunya. Masih sebatas itu untuk bisa menghimpun mereka, ketika ini nanti akan berkembang dengan sendirinya,” jelasnya.
Dikatakan, produksi tembakau Kabupaten Sumbawa cenderung meningkat sejak 2017 hingga 2019, meskipun perkembangannya masih fluktuatif. Peningkatan tersebut didorong dengan berbagai intervensi seperti bantuan pupuk, fasilitas sarana angkutan dan jalan produksi tembakau.
“Memang dari tahun ke tahun tembakau ini berkembang walaupun perkembangannya fluktuatif. Artinya kita beranjak, sebelum masuk dalam renstra bupati, tembakau ini 2017. Kita juga terus membenahi dan membantu petani untuk meningkatkan kualitas bahan bakunya. Dan peningkatan nilai tambah, mulai 2017, 2018 dan 2019 ini kita benahi, kita berikan bantuan sesuai dengan kemampuan anggaran yang ada. Misalnya 2019 ini contohnya, kita sudah fasilitasi untuk bantuan pupuk, kemudian sarana-prasarana pendukung lainnya, seperti jalan produksi tembakau, kemudian sarana alat angkut kendaraan roda tiga,” ujarnya.
Dijelaskan, dengan beredarnya produksi tembakau kemasan bercukai, maka Kabupaten Sumbawa akan menjadi daerah penghasil cukai, selain daerah penghasil tembakau. Sehingga bagi hasil dari dua hal tersebut, dapat dikembalikan lagi untuk mengembangkan potensi tembakau, selain mendapatkan nilai tambah secara langsung kepada petani.
“Dan ketika dalam satu dareah itu produksi tembakau yang punya pita cukai, maka aka nada pendapatan dari cukai tembakau. Tadinya hanya hasilnya saja. Sehingga nanti ada dua-duanya, hasil dan cukai. Maka akan ada peningkatan nilai tambah,” ujarnya. (MS/MU)
Komentar