Labuhan Bontong Jadi Pusat Garam Industri Sumbawa

Ekonomi649 views

SUMBAWA BESAR, Media Sumbawa,-Tahun ini, rencananya dibangun industry pengolahan garam konsumsi dan garam industri di Labuhan Bontong Kecamatan Plampang dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Penugasan. Upaya tersebut dilakukan untuk mengoptimalkan potensi garam masyarakat, agar memiliki nilai jual tinggi dibandingkan saat ini.

“Itulah yang kita usulkan tahun kemarin, dan syukur alhamdulillah sudah di ACC pusat. Ini masuk DAK Penugasan, karena agenda daerah dan pusat sinkron,” kata Kepala Dinas Koperasi Perindustrian UKM dan Perdagangan Kabupaten Sumbawa, melalui kabid perindustrian, Andi kusmayadi di ruang kerjanya, Selasa (04/02).

Dikatakan, saat ini pemanfatan potensi garam secara kelembagaan oleh masyarakat sekitar 10 persen dari potensi atau sekitar 3.300 hektar lahan garam, atau sekitar 300-an hektar yang dikelola oleh UKM. “Produksinya itu 5.000 ton tahun lalu, dan tahun ini bisa sekitar 7.000 ton. Di Labuhan Bontong sudah ada gudang garam nasionalnya dari bntuan pusat. SRG-nya sedang proses. Karena besar produksinya, kemudian harganya rendah, maka solusinya industry kan. Indstrialisasi harus masuk ke pengelolahan garamnya,” ucapnya.

Ditegaskan, pembangunan Industry garam tersebut, diharapkan dapat menampung seluruh produksi garam petani dari seluruh Kabupaten Sumbawa dengan kemampuan produksi sekitar 20 ton per hari. sehingga produksi ladang garam khususnya di tiga sentra produksi yang telah ada, seperti Kecamatan Utan, Lape dan Plampang, dapat dikelola di industry tersebut.

“Kita merancang pabrik garam ini untuk dua jenis, garam konsumsi dan garam industry. Dipabrikasi ini nanti sampai di kemasannya. Mudah-mudahan dalam tendernya tidak ada masalah, pembangunannya bisa lancar. Maka kita bisa lihat garam kita bermain di kampungnya sendiri,” ujarnya.

Kedepan, pengolahan garam Labuhan Bontong akan dijadikan sebagai tempat pengolahan garam edutaintment, dan edutourism. Inovasi tersebut diupayakan agar produksi garam sumbawa dapat bersaing dengan sentra produksi garam nasional lainnya.

“Sebab kalau kita bandingkan dengan daerah lain, kita kalah jauh. Makanya kita harus ada inovasi. Ini visi masa depannya. Dan begitu kita sudah bisa menghasilkan garam dengan kualitas industry, maka seluruh industry itu akan datang sendiri. Karena seluruh kompunen dan produk indsutri itu butuh garam. Mulai dari alat kesehatan sampai kosmetik dan makanan sampai mesin itu perlu garam,” jelasnya. (MS/MU)

Komentar