EKSPLORASI STATISTIK KORELASI ANTAR KATEGORI PENANGANAN COVID-19 KABUPATEN SUMBAWA

Opini, Sumbawa475 views

Oleh : Rachman Ansori & Jufrie Al-Karrie

Sejak outbreak COVID-19 dideklarasikan sebagai Darurat Kesehatan Masyarakat secara  Global (Global Public Health Emergency) oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), peningkatan wilayah yang terdampak virus Covid-19 dan jumlah kasus terus bergerak secara konsisten. Kabupaten Sumbawa sebagai salah satu daerah yang masih terus bergelut melawan virus Corona hingga saat ini, sama dengan daerah lain di Provinsi NTB khususnya.

Jumlah kasus virus Corona terus bertambah dengan beberapa laporan kesembuhan. Hingga 31 Mei 2020 berdasarkan data rilis Dinas Kesehatan pada Gugus Tugas Covid-19, total kasus positif Covid-19 di Kabupaten Sumbawa telah mencapai 36 orang atau 5,52 persen dari total kasus konfirmasi positif Provinsi NTB, dimana secara spasial tersebar di 11 kecamatan.

Statistik penanganan Covid-19 Kabupaten Sumbawa per 31 Mei 2020 menunjukkan bahwa dari kumulatif 36 orang terkonfirmasi positif, 11 orang dinyatakan sembuh atau 31 persen, selanjutnya 1 orang meninggal dunia atau 3 persen serta yang masih dalam perawatan adalah sebanyak 24 orang atau 67 persen. Pada kategori lain yaitu PDP, ODP, OTG dan PPTG secara kumulatif terus bergerak linier, walaupun dalam beberapa minggu terakhir Bulan Mei 2020 berada dalam kondisi tertekan dengan trend pergerakan melambat yang ditandai dengan pertambahan harian masing-masing kategori mengalami penurunan.

Pola deskriptif berdasarkan perilaku data penanganan Covid-19 Kabupaten Sumbawa yang dirilis setiap hari sebagai bagian dari akuntabilitas pemerintah, jika ditinjau berdasarkan korelasi antar kategori dapat dilihat kekuatan hubungan antar kategori terutama terhadap kategori konfirmasi positif Covid-19.

Kekuatan korelasi ini diukur berdasarkan besaran Koefisien Korelasi (r) sebagai ukuran asosiasi, dimana jika koefisien korelasi tersebut tidak sama dengan nol (0), maka terdapat ketergantungan antar variable tersebut. Kekuatan (strength) hubungan linier dan arah hubungan variable dapat dimungkinkan dalam beberapa formasi yaitu : 1) Direct Correlation (positive correlation) yaitu perubahan pada satu variabel diikuti  perubahan variabel yang lain secara teratur dengan arah gerakan yang sama; 2) Inverse Correlation (negative correlation), perubahan pada satu variabel diikuti perubahan variabel yang lain secara teratur dengan arah gerakan yang berlawanan; 3) Nihil Correlation, arah hubungan kedua variabel yang tidak teratur.

Arah hubungan ini menunjukkan perilaku data antara satu variable terhadap variable lainnya. Sehingga atas dasar deskripsi nilai koefisien r ini dapat diduga pola hubungannya. Nilai koefien korelasi (r) berkisar antara 1 sampai -1, dan nilai semakin mendekati 1 atau -1 berarti hubungan antara dua variabel semakin kuat.

Analisis korelasi terhadap kategori penanganan Covid-19 dengan mengeksplorasi data variable kategori tersebut yaitu Positif, PDP, ODP, OTG dan PPTG, berdasarkan data Gugus Tugas Penanganan Covid-19 dan Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa sampai 31 Mei 2020, tampak sebagai berikut :

Correlation
 PPTGOTGODPPDPPositif
PPTG1    
OTG.811**1   
ODP.982**.745**1  
PDP.826**.957**.775**1 
Positif.793**.973**.727**.931**1

Dari matriks korelasi di atas, tampak bahwa angka koefisien korelasi antar kategori penanganan Covid-19 Kabupaten Sumbawa berkisar dari +0,7 sampai +1 yang menunjukkan bahwa hubungan kategori tersebut berada dalam kriteria “kuat” sampai “sangat kuat”.

Dapat diidentifikasi bahwa pola hubungan kategori penanganan Covid-19 Kabupaten Sumbawa terdapat korelasi positif atau Direct Correlation (positive correlation) dimana perubahan pada satu kategori penanganan Covid-19 diikuti  perubahan kategori yang lain secara teratur dengan arah gerakan yang sama. Hal ini diinterpretasi jika satu kategori naik maka diikuti oleh kategori lain naik pula.

Merujuk pada besaran koefisien korelasi khususnya terhadap kategori Positif, dapat dipetakan bahwa kategori OTG memiliki koefisien korelasi paling tinggi yaitu 0,973. Melihat angka tersebut, maka OTG berkorelasi positif secara signifikan dengan kategori Positif Covid-19. Analisis korelasi tidak memandang variable sebagai variable bebas atau tidak bebas, sehingga angka ini tidak dalam rangka melihat besar regresi dalam model matematisnya.

Namun secara deskriptif menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang sangat signifikan pada variable tersebut. Analisis ini memberikan arahan kuantitatif tentang bahaya penularan virus corona yang begitu cepat, walaupun banyaknya Orang Tanpa Gejala (OTG) dengan deskripsi gejala sangat minimal belum sampai pada regres penambahan kasus positif setiap hari.

Sebagai salah satu referensi, analisis korelasi menjadi landasan cepat dalam mengintervensi percepatan kasus untuk minimalisasi ukuran kerusakan (size of damage) yang disebabkan oleh wabah COVID-19. Hasil pengolahan data ini menunjukkan semua kategori penanganan Covid-19 memiliki asosiasi positif yang signifikan.

Sumber : Bidang Statistik Dinas Kominfotik Kabupaten Sumbawa

Komentar