Sumbawa Besar, Media Sumbawa
Wakil Bupati Sumbawa – H. Mahmud Abdullah membuka Focus Group Discussion (FGD), dengan tema “Membangun Sinergitas Para Pihak dalam Pengelolaan Kawasan Moyo NTB dan Penyusunan Data Dasar Kapasitas Pengelolaan Kawasan”, pada Selasa (18/2) di Hotel Seasade, Moyo Utara.
Dalam kesempatan itu, Haji Mo – sapaan akrab Wabup menyatakan, Pemerintah Provinsi NTB, Pemerintah Kabupaten Sumbawa, maupun Pemerintah Kabupaten/Kota lainnya di Pulau Sumbawa, telah bersepakat untuk mendukung dan menjadikan kawasan Samota sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN). Itu dilakukan karena begitu banyak potensi keanekaragaman hayati di kawasan Pulau Moyo.
Dengan begitu, Wabup menilai kegiatan FGD tersebut sangat penting dan strategis, terutama dalam upaya pengelolaan dan perlindungan bentang alam hutan melalui konservasi spesies satwa liar yang terancam punah.
Wabup juga menyampaikan, kawasan Moyo terutama wisata Pulau Moyo telah mendunia, ditandai dengan beberapa tokoh dunia telah berkunjung kesana. Menurutnya, daya tarik Pulau Moyo terdapat pada alamnya yang alami, dan wisata laut yang luar biasa. ‘’Pemerintah dan pihak terkait, bertanggung jawab atas keaslian alam pulau Moyo dan memberdayakan masyarakat setempat agar tidak merusak alam sekitarnya,’’ terangnya.
FGD terlaksana atas kerjasama BKSDA NTB, Global Environtment Facility (GEF), United Nation Development Programme (UNDP), dan Pemerintah Kabupaten Sumbawa. FGD juga dihadiri oleh Kepala BKSDA NTB, Pimpinan OPD terkait, Perwakilan Polres dan Kodim 1607 Sumbawa, Camat Moyo Utara, Rektor UTS, dan para Kepala Desa se Kecamatan Moyo Utara. (msg)
Komentar