Sumbawa Besar, mediasumbawa.com- (20 September 2024) – Stand UMKM Kabupaten Sumbawa di Expo JKPI (Jaringan Kota Pusaka Indonesia), paling banyak dikunjungi. Termasuk salah satunya istri Walikota Banjarmasin, Ny. Hj. Siti Wasilah Ibnu Sina dan Istri Wakil Walikota, Siti Fatimah Arifin Noor. Para pengunjung datang untuk memburu madu, kopi dan minyak Sumbawa. Selain itu susu kuda liar. Para pengunjung ternyata pernah mendapat kabar bahwa minum madu dan susu kuda liar dapat meningkatkan stamina di samping khasiat lainnya.
Expo JKPI 2024 digelar di Menara Pandang, Siring Sungai Martapura, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, 18-21 September 2024. Kegiatan yang diikuti 34 kabupaten/kota ini, merupakan rangkaian Rakernas JKPI. “Produk yang kami bawa ludes terjual,” kata Umar Usman, UMKM yang diboyong Pemda Sumbawa ke Banjarmasin.
Ia mengaku produk yang dibawa sangat terbatas. Di antaranya minyak Sumbawa, Kopi Batu Dulang, Kopi Metrokosta, dan Kopi Rempah Punik, madu, manjareal, dan permen susu. Sayangnya, tidak sempat terbawa Susu Kuda Liar, padahal yang mencari cukup banyak. Namun demikian Umar merasa bersyukur produk Sumbawa cukup diminati. “Kami terpaksa tutup stand lebih awal, karena produk habis terjual,” ujar Pemilik Batu Dulang Coffee yang berlokasi di Punik, Desa Batu Dulang, Batulanteh Kabupaten Sumbawa ini.
Supriadi dari Barito Kuala, mengaku sudah lama mencari Minyak dan Madu Sumbawa karena sebelumnya pernah dikirim oleh sahabatnya. Menurutnya, Madu Sumbawa dikenal karena kualitasnya yang tinggi dan khasiatnya baik untuk kesehatan. Sedangkan minyak Sumbawa juga banyak manfaatnya untuk pengobatan baik luar maupun dalam tubuh. “Bapaknya yang minum, saya yang merasakan manfaatnya,” timpal Sulastri, istri Supriadi sembari tertawa.
Sebelumnya, Wakil Wali Kota Banjarmasin H Arifin Noor saat membuka Expo JKPI 2024 mengatakan kegiatan ini menampilkan berbagai produk dan barang khas daerah serta kebudayaannya.
Untuk Kota Banjarmasin sebagai tuan rumah, kata Arifin, berkepentingan untuk memperkenalkan benda bernilai pusaka yang harus terus dilestarikan. Seperti kain Sasirangan, makam Sultan Suriansyah dan kawasan Kota Lama, yang menunjukkan potensi Banjarmasin sebagai kota budaya.
Arifin menyampaikan, Kota Banjarmasin siap berkolaborasi lebih luas, termasuk dalam jaringan internasional yang diharapkan terhubung hingga ke luar negeri.
“Kita berharap ini menjadi kesempatan untuk saling berbagi ilmu dengan kota-kota besar lain, termasuk bagaimana mereka melestarikan sejarah dan budaya,” imbuhnya. (frh)
Komentar