Fraksi Gelora DPRD Sumbawa Soroti Persoalan Kemiskinan dan Stunting dalam RPJMD

Parlementaria128 views

Sumbawa Besar, mediasumbawa.com – Fraksi Partai Gelombang Rakyat (Gelora) DPRD Kabupaten Sumbawa menyampaikan pandangan umum terhadap Rancangan Akhir Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sumbawa Tahun 2025-2029 dalam Rapat Paripurna, Selasa (17/06/2025).

Juru Bicara Fraksi Gelora, M. Taufik, mengapresiasi komitmen Pemerintah Daerah dalam menyusun dokumen perencanaan tersebut, namun menekankan pentingnya implementasi yang terukur dan realistis.

Taufik menyatakan, penyusunan RPJMD telah melalui proses partisipatif dan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. “Kami mengapresiasi visi pembangunan yang dirumuskan, tetapi misi harus dijabarkan dalam program prioritas yang jelas, terukur, dan realistis agar tidak sekadar menjadi slogan,” tegasnya.

Lanjutnya, RPJMD ini memuat sejumlah tantangan mendasar, seperti angka kemiskinan yang masih mencapai 12,87%, masalah stunting dan gizi buruk, ketimpangan pembangunan, serta rendahnya kapasitas fiskal dan investasi. “Pemerintah Daerah perlu menyusun strategi tepat dengan indikator kinerja yang realistis,” ujar Taufik.

Pada kesempatan tersebut, Fraksi Gelora memberikan sejumlah catatan kritis dan rekomendasi untuk penyempurnaan RPJMD, diantaranya : Pertama, Penguatan SDM dan Layanan Dasar. Perlu peningkatan kualitas layanan pendidikan dan kesehatan, serta percepatan penanganan stunting dan kemiskinan.

Kedua, Pemanfaatan Potensi Daerah. Sektor unggulan seperti pertanian, kelautan, pariwisata, dan UMKM harus dikembangkan dengan mendorong hilirisasi dan nilai tambah ekonomi. Ketiga, Infrastruktur dan Digitalisasi. Diperlukan pemerataan infrastruktur dasar, konektivitas antarwilayah, serta percepatan digitalisasi pelayanan publik untuk efisiensi birokrasi. Keempat, Kolaborasi dan Partisipasi Masyarakat. Perencanaan dan pelaksanaan pembangunan harus melibatkan masyarakat, akademisi, pelaku usaha, dan dunia industri secara kolaboratif.

Kelima, Transparansi Keuangan dan Aset Daerah. “RPJMD tidak hanya harus memuat komponen APBD, tetapi juga gambaran kekayaan dan aset daerah sebagai modal pembangunan,” jelas Taufik.

Selain itu, Fraksi Gelora juga menyoroti kinerja ekonomi dan investasi. Fraksi Gelora menilai dokumen RPJMD belum memuat target laju pertumbuhan ekonomi dan strategi pencapaiannya. “Sektor mana yang akan menjadi kontributor utama? Bagaimana strategi meningkatkan iklim investasi untuk menaikkan PAD, menyerap tenaga kerja, dan mengurangi pengangguran?” tanya Taufik.

Ia juga menyoroti rendahnya serapan anggaran di bawah kepemimpinan Bupati Jarot Ansori hingga pertengahan 2025. “Contohnya, Pasar Utan yang dulu masuk lima besar penyumbang PAD kini nihil karena masalah infrastruktur jalan,” ungkapnya.

Taufik berharap masukan Fraksi Gelora dapat menjadi bahan konstruktif bagi penyempurnaan RPJMD sebelum ditetapkan menjadi Peraturan Daerah. “Kami ingin dokumen ini tidak hanya teoritis, tetapi benar-benar menjawab kebutuhan masyarakat Sumbawa,” tutupnya.

Dengan rekomendasi ini, Fraksi Gelora berkomitmen mendorong pembangunan Kabupaten Sumbawa yang inklusif dan berkelanjutan menuju visi “Sumbawa Unggul, Maju, dan Sejahtera”.(MS/Parlementaria/*)

Komentar