Sumbawa Barat, mediasumbawa.com- Wakil Bupati Sumbawa Barat Hj Hanipa, S.Pt MM,Inov meminta Tim Penanganan Penurunan Stunting untuk turun langsung ke lapangan , itu dilakukan agar dapat mengetahui secara langsung tentang kendala yang di hadapi ditingkat bawah dan dapat menemukan solusi atas persolan tersebut.
“Kita ingin memastikan bahwa penanganan stunting dapat dilakukan dengan baik oleh tim, itu bisa dilakukan dengan langsung turun ke lapangan , bukan hanya sekedar mendapat laporan tapi harus tau kondisi ril di lapangan,” ungkap Wabup saat membuka kegiatan rapat kordinasi Tim Penanganan Penurunan Stunting (TPPS), bertempat di Hanipati Resto.
Dijelaskanya, Tim Penanganan Penurunan Stunting ( TPPS i) ni dibentuk untuk mendukung program Strategi Nasional dalam rangka penanganan stunting, ini juga langsung dibawah koordinasi Sekretariat Wakil Presiden Republik Indonesia dengan tujuan untuk melakukan koordinasi percepatan penurunan stunting, di tingkat Kabupaten, Kecamatan dan Desa dalam rangka mencapai target yang telah ditetapkan. Kegiatan ini juga dilaksanakan untuk membangun komitmen dan kesepakatan bersama dalam penanganan stunting di Kabupaten Sumbawa Barat.
“Angka penurunan stunting kita di provinsi NTB kita selalu yang terbaik. Jika dilihat dari tahun 2019 kita berada diangkat 42,73% data SGI, dan terakhir 10,5% di tahun 2023. Sementara itu, di akhir februari 2025 kita berada di angka 7,10 % berdasarkan data EBPGM. Yang kita tunggu sekarang data angka stunting berdasarkan SSGI. Insyaallah hasilnya tidak jauh beda dengan data SGI, karena metode dan pendekatan yang digunakan hampir sama”, jelas Wabup.
Lebih lanjut Wabup, menyampaikan bahwa di akhir tahun 2024, Ada 5 program quick Quin yang diluncurkan oleh BKKBN yaitu Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING), Taman Asuh Sayang Anak (TAMASYA), Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI), Lansia Berdaya (SIDAYA), dan Super Apps Keluarga Indonesia.
“Kita saat ini sedang berlangsung program genting yaitu gerakan orang tua asuh cegah stunting, ini merupakan program yang juga dapat mendukung dalam penurunan stunting di daerah kita,” akunya.
Wabup juga mengajak seluruh stakeholder untuk bersatu padu dalam menangani persoalan stunting ini Deng tetap bersinergi. Terutama para kepala desa, ketua PKK desa, camat beserta ketua PKK kecamatan dan seluruh pemangku kepentingan di wilayah masing-masing untuk bekerja maksimal dalam penanganan penurunan angka stunting di Sumbawa Barat.
“Saya berharap kepada dinas pengampu organisasi wanita, organisasi perempuan lainnya untuk bisa secara bersama-sama untuk menangani persoalan masalah stunting di Kabupaten Sumbawa Barat untuk dapat bersinergi dalam penanganan stunting, selain itu saya juga berharap sampaikan terkait dengan keberadaan kartu KSB maju kesehatan agar dapat juga tersosialisasi kepada masyarakat secara masive,” demikian wakil bupati. (ms/an)
Komentar