Sumbawa – mediaumbawa.com – Panitia Khusus (Pansus) DRPD Sumbawa mendorong penertiban juru parkir dan mekanisme penetapan target yang lebih realistis.
Hal ini karena realisasi retribusi parkir sangat rendah, hanya 33,86% dari proyeksi Rp 592,4 juta yang tercapai sebesar Rp 200,5.
“Perhitungan Retribusi Parkir hanya Rp.2.000/Meter/Hari dipandang masih sangat tidak realistis sebab dalam sehari motor bisa berganti sebanyak 10 kali per hari di lokasi yang sama dalam 1 meter ukuran tempat parkir sehingga potensi kebocoran masih relatif cukup besar,” Demikian laporan Ketua Pansus DPRD Sumbawa Andi Rusni dalam Rapat Paripurna Kedua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Sumbawa dengan agenda Penyampaian Laporan Pansus DPRD terhadap Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kabupaten Sumbawa Tahun 2024; Persetujuan / Penetapan Terhadap Keputusan DPRD Tentang Rekomendasi DPRD terhadap Laporan Keterangan Pertanggungjawaban kepala Daerah Kabupaten sumbawa tahun 2024, Senin (21/4/25).
Selain retribusi parkir, pansus juga menyoroti Retribusi Tempat Pemotongan Hewan yang realisasinya cukup baik (89,81%). Namun Pansus meminta pengawasan yang lebih ketat mengingat potensi PAD yang signifikan.
Pansus juga mendorong pemaksimalan potensi objek wisata dengan pembangunan fasilitas yang lebih representatif, karena Realisasi 70,57% dari proyeksi Rp 121,550 juta. (IM)
Pansus Soroti Buruknya Kondisi Pasar Seketeng, Bahkan Ada Alih fungsi WC Umum Jadi Kios
# Kondisi Pasar Seketeng
Pansus DPRD Sumbawa juga menyoroti kondisi Pasar Seketeng yang sangat memprihatinkan, Kotor, Kumuh dan berbau serta tidak terawat.
Selain daripada itu, banyak fasilitas Pasar yang tidak berfungsi dengan baik seperti Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), Lahan Parkir yang tak beraturan, bahkan telah terjadi pengalihfungsian fasilitas umum seperti WC Umum menjadi Kios Permanen dan Lantai Dasar Block C yng menyisakan masalah karena tidak berfungsi sesuai rencana dan menjadi daerah genangan air ketika musim penghujan.
Hal tersebut kata Ketua Pansus DPRD Sumbawa Andi Rusni diperparah oleh saluran drainase yang tidak berfungsi maksimal.
“Pasar Seketeng juga tidak memiliki anggaran operasional sama sekali untuk pemeliharaan jika terjadi kerusakan instalasi listrik, Lampu atau fasilitas lainnya. Sungguh memprihatinkan, bagaikan Sapi yang terus diperah susunya namun tidak diperhatikan pakannya,”Kata Andi Rusni dalam Rapat Paripurna Kedua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Sumbawa dengan agenda Penyampaian Laporan Pansus DPRD terhadap Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kabupaten Sumbawa Tahun 2024, Senin, 21 April 2025.
Pansus menilai seharusnya tahun 2024 Pemerintah memberikan atensi serius terhadap Pasar Seketeng dengan melakukan penataan dan perbaikan terhadap Lantai Satu Block C dan bangunan lainnya di Pasar Seketeng seperti Jembatan Penghubung antara Lantai II Block C ke Lantai II Block B maupun Block C dengan Lantai II Block A. Termasuk dengan menata Pasar yang sembrawut serta memfungsikan IPAL. (MS/parlementaria)
Komentar