Praya, mediasumbawa.com- Mendekati pelaksanaan pemilu Kepala Daerah serentak tahun 2024 ini, mesin politik masing-masing calon semakin memanaskan mesin politik.
Hal ini terbukti dari semakin keras dan memanasnya berbagai statemen yang dikeluarkan tim sukses masing-masing menyerang dan merendahkan calon lainnya.
Menepis berbagai dinamika politik yang terjadi belakangan ini, calon Wakil Gubernur NTB Suhaili Fadhil Thohir meminta Jamaah Jam’iyah Islamiyah Al-Fadhiliyah Jangan Terpecah Belah. Harus bersatu padu.
Suhaili Calon yang juga sebagai pembina Jam’iyah Islamiyah Al-Fadhiliyah menyatakan, momen Maulid Nabi besar Muhammad SAW ini agar dijadikan sebagai momen untuk menciptakan hubungan cinta kasih antar sesama masyarakat dan sesama jamaah Jam’iyah Islamiyah Al-Fadhiliyah Bodak. Dengan menjaga hubungan baik dan selalu menjaga silaturahim tentu sebagai benteng untuk menghindari terjadinya perbedaan pandangan dan perselisihan antar masyarakat dan jamaah. “Mari momen Maulid Nabi ini kita jadikan ajang mempererat persaudaraa dan tali silaturrahmi antar masyarakat, lebih-lebih sesama jamaah Jam’iyah Islamiyah Al-Fadhiliyah Bodak,” ungkapnya.
Terlebih dalam menentukan pilihan nanti calon mana yang akan dipilih sebagai pemimpin mereka agar jangan terpecah belah.
Menurut Abah Uhel akrabnya disapa, dirinya mengakui setiap Pilkada tentu akan terjadi perbedaan pilihan masyarakat dalam menentukan calon pemimpinnya.
Namun dia berharap perbedaan pilihan tersebut tidak kemudian menciptakan perpecahan dan perselisihan di tengah masyarakat dan jamaah. “Tidak bisa kita hindari memang perbedaan pilihan dalam menentukan pilihan pemimpin, namun jangan sampai kemudian perbedaan itu membuat kita menjadi terpecah belah,” pintanya.
Terhadap pilihan masyarakat dan jamaah, pihaknya juga mengaku sadar diri memang dirinya jauh dari kesempurnaan masyarakat dan jamaah untuk dipilih menjadi pemimpin menjadi orang yang berada di depan. Bahkan secara tegas dirinya meminta masyarakat dan jamaah jika memilih dirinya sebagai Wakil Gubernur NTB nanti akan mendatangkan mudarat maka diminta untuk tidak menjatuhkan pilihan kepada dirinya. Namun, jika sebaliknya jikalau dengan memilih dirinya sekiranya akan mendatangkan manfaat dan kemaslahatan bagi seluruh masyarakat NTB tidak salah masyarakat utuh dan bersama-sama menjatuhkan pilihan di Pilkada serentak tahun 2024 ini. “Jangan pilih saya sebagai pemimpin jika mendatangkan kemudharatan bagi masyarakat luas, namun jika mendatangkan manfaat maka silahkan pilih saya,” tegasnya.
Dijelaskan juga, niatnya untuk maju sebagai Wakil Gubernur saat ini ingin melanjutkan apa yang sudah dilakukan oleh Ayahnya yakni TGH FADHIL THOHIR alias DATOK BODAK semasa hidupnya. Dimana DATOK BODAK semasa hidupnya selalu mengedepankan kepentingan masyarakat dengan berbagai aktivitas kemasyarakatan seperti membangun jembatan, jalan, Madrasah hingga Masjid. Bahkan maju sebagai calon pemimpin di NTB juga dengan mambawa Karomah dari Almagfurullah DATOK BODAK. “Bermanfaat dan terus berupaya berpihak untuk kepentingan orang banyak sudah menjadi prinsip yang diajarkan olah mendiang ayah saya,” ujarnya.
“Berbekal ilmu pengetahuan yang kita terima dari orang tua kita masing-masing jika kita terapkan dalam kehidupan kita maka kita berharap agar amalnya juga mengalir ke orang tua kita masing-masing,” jelasnya.
Dan yang tidak kalah penting, khususnya dalam mengelola organisasi baik itu jamaah dan alumni Jam’iyah Islamiyah Al-Fadhiliyah Bodak bukan untuk kepentingan pribadi maupun untuk kepentingan profosal.
“Saya ingin bermanfaat sebesar-besarnya untuk masyatakat NTB,” ujarnya.
Oleh sebab itu, Abah Uhel mengajak semua jamaah dan alumni untuk memilih Zul-Uhel.
Semua jamaah dan alumni Jam’iyah Islamiyah Al-Fadhiliyah Bodak dimanapun berada dideklarasikan menjadi juru kampanye Bang-Abah sebagai Gubernur dan wakil Gubernur NTB 2024-2029.(wid)
Komentar