Oversupply Penyebab Turunnya Harga Jagung

Ekonomi115 views

Sumbawa Besar, mediasumbawa.com– Presiden Joko Widodo melaksanakan kunjungan kerja di Kabupaten Sumbawa, Kamis (02/05/2024) siang. Salah satu agendanya adalah Panen Raya Jagung di Kawasan Samota, Kecamatan Labuhan Badas.

Pada sesi wawancara bersama media, Jokowi mengungkan penyebab turunnya harga jagung saat ini. “Semua panen, yang terjadi adalah harga turun karena oversupply. Harga yang sebelumnya Rp 7.000/kg sekarang sudah turun menjadi Rp 4.200/kg. Ini baik untuk peternak, tapi kurang baik untuk petani,” kata Jokowi.

Menurut orang nomor 1 di Indonesia itu, untuk menjaga keseimbangan seperti ini tidaklah mudah. Namun, yang paling penting adalah meningkatkan produksi. “Menurut saya produksi harus naik. Misalnya disini (Sumbawa – Red) mengunakan benih Tangguh, tadi saya tanya hasilnya 7 – 8 ton, kalau Bisi juga bisa sampe 9 ton. Tapi ada juga yang dibawah 5 ton. Itu yang harga 4.200 itu tidak untung,” jelasnya.

Lanjutnya, pemerintah telah melakukan perhitungan. Hanya saja, jika supply terlalu besar, namun permintaan tetap bahkan kurang, maka hukum pasar pasti harga akan turun. “Inilah yang tadi saya sampaikan kepada Menteri Pertanian, Menteri Pedagangan, industrinya harus mendekati lahan jagung yang ada. Sehingga pakan ternak, minyak jagung, ini yang namanya,hilirisasi memang akan terus kita dorong, sehingga harga akan lebih stabil kalau ada idustri. Kalau jauh harus dibawa ke Jawa memang cost termakan banyak di transportasi,” tukasnya. Jokowi menambahkan, pemerintah sangat mendukung perkembangan sekter pertanian di Indonesia. Salah satu upaya yang dilakukan, pemerintah membangun banyak bendungan, khusus di NTB sendiri, sebanyak 7 bendungan telah dibangun. “Di NTB Bendungan Paling banyak kita bangun ada 7, yang lain cuma 1,” pungkasnya. (Ms/ks)

Komentar