Sumbawa Besar, mediasumbawa.com – Wakil Bupati Sumbawa, Hj. Dewi Noviany M.Pd menyerahkan 28 kendaraan roda dua kepada petugas Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan), Jum’at (23/9/22). Kendaraan yang digunakan sebagai operasional pelayanan kepada peternak tersebut bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK).
“Alhamduilllah, untuk mendapatkan kendaraan operasional ini tidak mudah. Namun berkat kegigihan pak Kadis dan Ibu Kabid bisa terlaksana,” ujar Wabup.
Dikatakan Wabup, dengan adanya kendaraan operasional ini diharapkan dapat memberikan pelayanan maksimal kepada peternak di Kabupaten Sumbawa. Khususnya mempercepat proses vaksinasi ternak, sehingga sebaran Penyakit Kuku dan Mulut (PMK) dapat ditekan. “Dengan semangat kita bersama-sama, agar PMK di Sumbawa sudah tidak ada lagi, dan ternak di Sumbawa kembali bisa dikirim ke luar daerah. Sehingga peternak kita tidak bersedih lagi karena adanya PMK ini,” tambahnya.
Wabup berpesan kepada petugas yang mendapat dukungan operasional ini untuk selalu merawat kendaraan yang diterima. Selain itu juga harus digunakan sesuai peruntukannya. “Kendaraan operasional ini harus diawasi dan dikontrol, jangan sampai lebih banyak digunakan untuk kepentingan pribadi. Jangan sampai mengabaikan peruntukan yang sesungguhnya,” imbuh Wabup.
Sementara Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Kabupaten Sumbawa, H. Junaidi S.Pt menyampaikan, total anggaran dalam pengadaan kendaraan operasional ini sekitar Rp 931 juta berdasarkan nilai kontrak dengan penyedia. “Karena ini PMK, saya meminta kepada petugas yang baru menerima kendaraan operasional ini agar bisa dimaksimalkan penggunaannya, bagaimana supaya penanganan PMK ini bisa kita lakasnakan bersama-sama. Sehingga kita bisa mengembalikan Sumbawa ini dari zona merah ke zona hijau. Sehingga peternak kita bisa beraktifitas seperti biasa,” ujarnya.
Selain itu, tambah Kadis, untuk mendukung penanganan PMK, pihaknnya juga mendapatkan anggaran APBD-2 melalui Biaya Tidak Terduga (BTT) sekitar Rp 341 juta. “Selain DAK kita juga ada anggaran dari APBD-2 melalui BTT, jadi kami mengakses sekitar Rp 341 juta untuk pembelian obat dan vitamin serta operasinal seluruh petugas di lapangan. Memang tidak banyak, paling tidak bisa membantu teman kami di lapangan,” pungkasnya. (msr)
Komentar