Oleh : Hamdin, S.KM.,M.Kes (Institusi: STIKES Griya Husada Sumbawa)
Virus corona atau Covid-19 saat ini telah menyebar luas di berbagai negara bahkan di Indonesia. Hal ini tentu saja menjadi momok menakutkan bagi masyarakat yang menjadikan mereka lebih waspada dalam beraktivitas agar tidak tertular oleh virus corona ini. Covid-19 sudah menjalar masuk ke negara Indonesia pada awal Januari 2020. Hal ini dipertegas oleh Pakar Epidemiologi Universitas Indonesia (UI), Pandu Riono. Dan pada 2 Maret 2020 untuk pertama kalinya pemerintah mengumumkan dua kasus pasien positif Covid-19 di Indonesia. Hanya saja, identifikasi kasus pertama pada awal Maret itu sudah merupakan transmisi lokal dan bukan penularan kasus dari luar negeri. Masuknya virus tersebut sangat mungkin terjadi melalui pintu-pintu gerbang di beberapa wilayah di Indonesia.
Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-Cov-2). SARS-Cov-2 merupakan coronavirus jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Penyakit ini diawali dengan munculnya kasus pneumonia yang tidak diketahui etiologinya di Wuhan, China pada akhir Desember 2019.
Berdasarkan hasil penyelidikan epidemiologi, kasus tersebut diduga dengan pasar seafood di Wuhan. Pada tanggal 07 Januari 2020, Pemerintah China mengumumkan bahwa penyebab kasus tersebut adalah coronavirus jenis baru yang diberi nama SARS-Cov-2. Penularan SARS-Cov-2 (Covid-19) ini lebih cepat dibandingkan dengan SARS-Cov dan MERS-Cov. Tanda dan gejala dari penyakit ini diantaranya gangguan pernapasan akut, seperti demam, batuk dan sesak nafas. Pada kasus Covid-19 yang berat dapat menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, hingga kematian. Masa inkubasi rata-rata 5-6 hari dengan masa inkubasi terpanjang yaitu 14 hari. Risiko penularan tertinggi diperoleh di hari-hari pertama penyakit disebabkan oleh konsentrasi virus pada sekret yang tinggi. Orang yang terinfeksi dapat langsung menularkan sampai dengan 48 jam sebelum onset gejala (presimptomatik) dan sampai dengan 14 hari setelah onset gejala. Penting untuk mengetahui periode presimptomatik karena memungkinkan virus menyebar melalui droplet atau kontak dengan benda yang terkontaminasi. Sebagai tambahan, bahwa terdapat kasus konfirmasi yang tidak bergejala (asimptomatik), meskipun resiko penularan sangat rendah akan tetapi masih ada kemungkinan kecil untuk terjadi penularan. Peningkatan jumlah kasus berlangsung begitu cepat di berbagai negara, termasuk di Indonesia. Kasus pertama di Indonesia teridentifikasi pada tanggal 02 Maret 2020 sebanyak 2 (dua) orang yang dinyatakan positif. Dilihat dari situasi penyebaran covid 19 yang sudah hampir menjangkau seluruh wilayah provinsi di Indonesia dengan jumlah kasus dan/atau jumlah kematian semakin meningkat dan berdampak pada aspek politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan, serta kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Dalam rangka menanggulangi covid-19, Indonesia telah menetapkan beberapa Langkah kesehatan masyarakat termasuk Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 Tahun 2020 tentang Pedoman Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dalam rangka percepatan penanganan Corona Virus Disease 19 (Covid 19) seperti penutupan sekolah dan bisnis, pembatasan perpindahan dan mobilisasi penduduk dan pembatasan perjalanan internasional. Selain itu, untuk menjaga agar masyarakat tetap produktif, Pemerintah telah mengeluarkan aturan new normal (tatanan baru) agar masyarakat bisa beradaptasi dengan covid-19 yaitu dengan tetap menerapkan protokol Kesehatan yaitu menggunakan masker, menjaga jarak dan mencuci dengan benar sesuai anjuran kemenkes.
Di kabupaten bima sendiri sesuai dengan data yang diperoleh dari Website resmi Pemerintahan Propinsi Nusa Tenggara Barat : https://corona.ntbprov.go.id/list-data. sebanyak 1465 terkonfirmasi covid-19, sedangkan diprovinsi nusa tenggara barat sebanyak 27655 orang.
Sosialisasi kegiatan, dilakukan dengan mendatangani masyarakat secara langsung dari rumah ke rumah dan memberikan informasi terkait pentingnya penerapan 3M, serta membagikan masker dan hand sanitizer kepada masyarakat. Beberapa tahapan sosialisasi yang dilakukan oleh tim, sebagai berikut:
- Tahap I (observasi lapangan)
Tim pengabdian melakukan kegiatan observasi lapangan yaitu di Dusun Duhaniu Kecamatan Donggo Kabupaten Bima untuk memetakan tempat dan lokasi.
- Tahap II (Kegiatan Perizinan)
Tim Pengabdian meminta izin kepada kepala desa terkait kegiatan sosialiasi yang akan dilaksanakan. Sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang disiplin protokol kesehatan Covid-19.
- Tahap III (Kegiatan Sosialisasi)
Sosialisasi dilakukan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan, menggunakan masker, menerapkan kebiasaan cuci tangan dan penggunaan hand sanitizer, serta pembatasan jarak sosial. Sosialisasi yang dilaksanakan dan dilakukan dengan mendatangi dari rumah ke rumah.
Penyuluhan di dusun duhaniu ini merupakan salah satu bentuk sosialisasi yang dilaksanakan bersama masyarakat wilayah dalam program PKM ini, yaitu memberikan penyuluhan terkait pengetahuan tentang menangani dan mencegah, serta menerapkan aturan yang telah ditetapkan pemerintah dalam mengatasi wabah virus Covid-19 yang melanda saat ini. Dalam sosialisasi ini, pelaku PKM memberikan pemahanman dan memberikan edukasi kepada masyarakat setempat perihal aturan-aturan di era New Normal seperti menggunakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan setelah melaksanakan aktifitas, tidak melaksanakan atau mengikuti kegiatan yang menimbulkan orang banyak.
“New normal adalah perubahan perilaku atau kebiasaan untuk tetap menjalankan aktivitas seperti biasa namun dengan selalu menerapkan protocol kesehatan di tengah pandemi COVID-19. Himbauan dari pemerintah ini menganjurkan agar kita bisa hidup “berdampingan” dengan virus yang telah menelan ratusan ribu jiwa di seluruh dunia”.
Kesimpulan dalam kegiatan sosialiasi dan edukasi bahaya covid -19 maka warga duhani,u memiliki tambahan wawasan dan pengetahuan mengenai pentingnya menjalankan protokol kesehatan. Warga juga paham manfaat masker dan pentingnya jaga jarak serta menghindari keramaian. dan lebih memahami manfaat dari penerapan protokol kesehatan.
Komentar