Oleh : Abdul Hamid, S.KM.,M.Kes (Institusi: STIKES Griya Husada Sumbawa)
Demam berdarah dengue adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus Dengue yang ditularkan melalui nyamuk Aedes dan ditandai dengan demam mendadak 2-7 hari tanpa penyebab yang jelas, lemah atau lesu, gelisah, nyeri ulu hati, akral dingin, sering kali desertai pendarahan di kulit berupa bintik pendarahan, kadang-kadang mimisan, BAB darah, muntah darah dan kesadaran menurun.
Demam Dengue dengue merupakan penyakit sistemik yang dinamis. Perubahan yang terjadi terdiri dari beberapa fase. Setelah periode inkubasi, penyakit mulai berkembang menuju 3 fase yaitu febris, kritis dan penyembuhan.
Virus dengue ditularkan kepada manusia melalui nyamuk Aedes aegypti. Aedes albopictus¸Aedes polynesiensis dan beberapa spesies yang lain dapat juga menularkan virus ini.. Aedes tersebut mengandung virus dengue pada saat menggigit manusia yang sedang mengalami viremia. Kemudian virus yang berada di kelenjar liur berkembang biak dalam waktu 8-10 hari (extrinsic incubation period) sebelum dapat ditularkan kembali pada manusia pada saat gigitan berikutnya.
Nyamuk betina sangat menyukai darah manusia (anthropophilic) dari pada darah binatang. Kebiasaan menghisap darah terutama pada pagi hari jam 08.00-10.00 dan sore hari jam 16.00-18.00. Nyamuk betina mempunyai kebiasaan menghisap darah berkali-kali dari satu individu ke individu lain (multiple biter). Hal ini disebabkan karena manusia pada siang hari dalam keadaan aktif sering bergerak, sehingga nyamuk tidak bisa menghisap darah dengan tenang sampai kenyang pada satu individu. Keadaan inilah yang berpotensi mengakibatkan mudahnya terjadi penularan penyakit DBD.
Pencegahan yang murah dan efektif untuk memberantas nyamuk ini adalah dengan cara 3M yaitu menguras, menyikat dan menutup tempat-tempat penampungan air bersih, bak mandi, vas bunga dan sebagainya.
Pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh penulis yakni Penyuluhan Demam Berdarah Dengue (DBD) Di Lingkungan Karang Cemes Kelurahan Pekat Yang merupakan bagian dari wilayah Kecamatan Sumbawa, Data dari Dinas Kesehatan setempat kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) terbanyak terjadi di Kecamatan Sumbawa dengan 16 kasus. Berdasarkan hal tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan pengabdian masyarakat di Kelurahan Pekat dengan melibatkan mahasiswa terkait dengan Penyuluhan Demam Berdarah Dengue (DBD).
Tujuan utama dalam kegiatan ini adalah untuk menambah informasi kepada masyarakat ibu rumah tangga tentang penjangkitan dan pencegahan wabah Demam Berdarah Dengue (DBD) dan Mendorong terciptanya partisipasi masyarakat untuk berperan aktif dalam mengatasi wabah DBD. Manfaat kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah menambah wawasan masyarakat tentang pencegahan Demam Berdarah Dangue (DBD)
Kegiatan Pengabdian ini dilakukan pada 16 Desember 2021 pukul 09.00 WITA di Lingkungan Karang Cemes Kelurahan Pekat, dengan metode Sosialisasi / Penyuluhan langsung ke lapangan dengan melibatkan mahasiswa semester 2 Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat sebagai pelaksana teknis. Penyuluhan dilakukan kepada Ibu rumah tangga di Lingkungan Karang Cemes Kelurahan Pekat Kec. Sumbawa Kab. Sumbawa. Kegiatan promosi kesehatan kepada masyarakat ini akan dilaksanakan dalam bentuk penyuluhan berupa Pembagian Leaflet mengenai infeksi DBD dan tindakan pencegahannya.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini melibatkan Ibu Rumah Tangga di Lingkungan Karang Cemes Kelurahan Pekat sebanyak 10 orang dengan karakteristik umur responden usia 22-25 tahun sebanyak 4 orang (40%) dan Usia 26-35 sebanyak 6 (60%).
Adapun poin-poin yang disampaikan pada saat penyuluhan antara lain definisi demam berdarah, vector penyebab demam berdarah, tanda dan gejalademam berdarah termasuk tanda-tanda darurat yang mengharuskan pasien segera dibawa ke rumah sakit, tatalaksana awal pada saat pasien masih di rumah dan
tindakan-tindakan pencegahan yang dapat dilakukan untuk menurunkan angkakejadian DBD.
Kesimpulan dalam kegiatan pengabdian ini adalah pertama topik penyuluhan yang disampaikan sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran sunggai Lingkungan Karang Cemes Kelurahan Pekat, hal ini dapat dinilai dari hasil feedback bahwa penyuluhan ini dirasakan sangat bermanfaat oleh Ibu – Ibu. Kedua, melalui penyuluhan ini kami dapat mengajak Ibu – Ibu yang usiannya masih sangat produktif akan mempengaruhi perilaku turut serta menjaga lingkungannya dalam rangka mendukung kegiatan pencegahan demam berdarah.
Komentar