Penyediaan Air Bersih di Lokasi MXGP Masih Berproses

Otomatif, Sumbawa512 views

Sumbawa Besar, mediasumbawa.com – Pemkab Sumbawa masih melakukan kajian terkait sistem penyediaan air bersih di lokasi event Motocross Grand Prix (MXGP) di Samota. Ditargetkan sistem penyediaan air ke lokasi setempat sudah tuntas pertengahan Maret mendatang.

Menurut Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Sumbawa – Lalu Suharmaji Kertawijaya, penyediaan air bersih di lokasi event atau venue MXGP memang salah satu upaya yang harus segera dituntaskan. Pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk sistem penyediaannya. “Kemarin kita sudah koordinasi dengan Perumdam dan OPD terkait untuk kita pergunakan dua model yang sedang dalam pengkajian. Yang pertama kita akan mengambil air dari sungai Brang Biji. Kedua adalah pengguaan sistem SWRO, adalah menyuling air laut,” ujarnya kepada wartawan, Selasa (1/3).

Dijelaskannya, untuk pengambilan air sungai OPD teknis sedang menguji di mana lokasi yang kondisi airnya tidak payau. Dari hasil tim turun, dari sungai ke lokasi jaraknya lebih kurang 4 sampai 5 kilometer. Karena yang dicari adalah posisi elevasi paling tinggi untuk dialiri ke lokasi. Sehingga lebih muah operasionalnya. Sedangkan untuk penyulinagn air laut jaraknya lebih dekat dari lokasi sekitar 1 kilometer. Namun di satu sisi penyulingan air laut ini cukup mahal. “Itu yang menjadi pertimbangan pemerintah daerah sekarang sedang dikaji mana yang akan kita pakai nanti. Namun pelaksanaan ini harus segera, karena kita sekarang menghitung mundur tinggal empat bulan lagi pelaksanaan. Ini mudah-mudahan pertengahan Maret nanti hasil kajian dan sebagainya sudah bisa clear mana yang kita akan pakai. Apakah nanti pakai sistem SWRO atau pakai sistem pengambilan dari sungai Brang Biji,” terangnya.

Pihaknya berharap dengan pembangunan sistem pengolahan air bersih ke lokasi Samota bisa dipergunakan sepanjang tahun. Sehingga tidak hanya untuk kebutuhan MXGP, tetapi nantinya bisa dimanfaatkan untuk perumahan yang sudah terbangun di kawasan setempat. “Bukan hanya untuk kebutuhan MXGP saja. Di situ juga sudah ada perumahan-perumahan yang memang membutuhkan air bersih,” sebutnya.

Terkait lahan, diakuinya, untuk lokasi sirkuit atau venue dibutuhkan minimal 25 hektare. Karena nantinya untuk tracknya bisa 3 sampai 4 kilometer. Itu gambaran yang diberikan oleh tim dari pusat. Selain itu, di dalam venue, juga ada lokasi atau ahan yang dibutuhkan. Pertama untuk posisi alat berat seperti excapator, karena harus stanby di tempat venue. Kedua posisi tempat motor, ketiga lokasi terkait penempatan ambulan, keempat akses yang tidak boleh terganggu di dalam apabila ada hal yang sifanya emergency. Bahkan mungkin akan dicoba nanti  untuk membuat helipad di lokasi. “Sehingga kawasan itu sekitar 25 sampai 30 hektare yang kita butuh untuk venue. Untuk venuenya kita akan menunggu tim dari pusat yang menentukan nanti di mana lokasi yang paling tepat. Karena kita tim kabupaten, model track, model lintasan kita belum tahu,” pungkasnya. (msr)

Komentar