Sumbawa Besar, Media Sumbawa
Kabupaten Sumbawa telah ditetapkan sebagai zona kuning oleh Tim Satgas Percepatan Penanggulangan Covid-19 NTB, dengan angka tersisa terkonfirmasi positif sebanyak 12 orang, pada Senin 8 Maret 2021. Kondisi yang terus membaik ini, mendapat respon positif dari Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten setempat.
“Terkait dengan kodisi penyebaran Covid-19 di Kabupaten Sumbawa yang terus menunjukan angkan penurunan yang signifikan bahwa menuju hujau. Kita sangat bersyukur,” ujarnya Kepala Dinas Dikbud Sumbawa – H. Sahril M.Pd kepada wartawan, Selasa (9/3) di ruang kerjanya.
Terhadap hal ini, pihaknya akan berkoordinasi dengan Satgas Percepatan penanggulangan Covid-19 Kabupaten Sumbawa untuk dapat kembali dilaksanakannya belajar secara tatap muka. “Terkai pelaksanaan proses pembelajaran di sekolah baik PAUD, SD, dan SMP segera Dinas Dikbud melakukan koordinasi dengan Tim Tugas untuk memastikan kembali untuk mendapatkan rekomendasi apakah boleh dimulai kembalinya belajar tatap muka terbatas. Walaupun untuk kelas 6 SD dan 9 SMP yang akan menghadapi ujian,” jelasnya.
Selain proses pembelajaran, pihaknya juga akan berkoordinasi terkait ujian bagi siswa kelas 6 SD dan 9 SMP secara tatap muka. Dimana jadwal tentatif ujian tersebut direncanakan pada 28 Maret sampai 12 April. Nantinya sekolah yang akan memilih waktu dari jadwal yang sudah ditetapkan. “Termasuk juga opsi pelaksanaan ujian tertulis tatap maka. Karena sampai sekarang opsi yang kita pilih ujian tertulis dalam bentuk Daring (dalam jaringan) dan luring (luar jaringan) dan bentuk lain,” tambah Haji Sahril.
Diakui, Dinas Dikbud Sumbawa awalnya memiliki konsep ujian tulis tatap muka konvesional dengan dimulainya tatap muka terbatas untuk kelas 6 SD dan 9 SMP. Hal ini dikomunikasikan pada awal Februari lalu. Namun karena kodisi covid Kabupaten Sumbawa yang masih berstatus zona merah sehingga pihaknya belum mendapatkan rekomendasi. Kemudian seiring perkembangan kasus menunjukan progres membaik, diharapkan rekomendasi dimaksud bisa didapatkan. “Tetap yang saya yakini sekolah sudah menyiapkan semua opsi. Semua skenario sudah kita siapkan, baik ujian secara tatap muka mupun ujian melalui daring atau luring. Mudah-mudahan gugus tugas berkenan memberikan izin khusus,” harapnya.
Haji Sahril menambahkan, khusus bagi siswa kelas 1 sampai 5 SD dan kelas 7, 8 SMP, pihaknya juga meminta apakah boleh atau menunggu tahun ajaran baru untuk pembelajaran tatap muka. “Karena bagaimanapun juga, dengan adanya program vaksinasi kepada seluruh guru Insya Allah tuntas Juli. Karena tahun ajaran baru semua pembelajaran dimulai dengan tatap muka. Semua guru kita pastikan sudah aman. Mudahan berlajut pada siswa,” pungkasnya. (msr/*)
Komentar