SUMBAWA- Sekitar Rp. 7,5 miliar anggaran yang dkucurkan pemerintah pusat untuk pengembangan budidaya tambak udang di Sumbawa melalui program percontohan Klaster Tambak Udang bersama 6 daerah lainnya seperti Aceh Tamiang, Kutai Kertanegara, Brebes, Takalar. Anggaran ini dialokasikan untuk jasa perencanaan, konstruksi, pengawasan dan pengadaan sarana prasarana produksi budidaya.
Menurut Kepala Bidang (Kabid) Perikanan Budidaya Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Sumbawa Rahmat Hidayat, program percontohan klaster tambak udang di daerah-daerah yang memiliki potensi lahan tambak ini merupakan salah satu strategi Kementerian Kelauatan dan Perikanan (KKP) dalam meningkatkan produksi udang nasional.
Lokasi yang dipilih untuk percontohan terang Dayat, yakni di Tambak Rakyat Dusun Rapang Desa Motong Kecamatan Utan dengan luas areal sekitar 5 hektare. Selain peningkatan produksi udang melalui kegiatan ini diharapkan akan dapat menjadi contoh atau model tambak udang yang berkelanjutan karena lay out tambak akan memenuhi standardisasi sesuai anjuran. Beberapa petak yang akan dibangun antara lain petak tandon pemasukan, petak treatment, produksi dan IPAL.
Sampai saat ini kata Dayat, beberapa tahapan sudah dilalui. Seperti sosialisasi di tingkat lapangan/sasaran penerima manfaat, pemerintah desa dan kecamatan. Sepanjang ini masyarakat penggarap lahan berterima kasih karena lokasinya telah dipilih menjadi lokasi percontohan. Namun, salah satu hal yang masih menjadi sedikit hambatan adalah terkait pemasangan jaringan listrik di lokasi lahan percontohan. Karena pihak kementerian mengharapkan menjadi tanggungjawab pemerintah daerah atau pihak koperasi kelompok sebagai penerima manfaat.
Sementara ini pemerintah daerah sedang melakukan refocusing anggaran terkait penanganan covid19 sehingga opsi tersebut bisa dikatakan sudah tidak dimungkinkan. Demikian juga, apabila dibebankan ke pihak koperasi maka tentu cukup berat karena biaya pemasangan jaringan listrik ini cukup besar.
“Satu-satunya harapan adalah adanya kebijakan kementerian untuk dapat mengalokasikan anggaran tersebut sehingga kegiatan yang merupakan program prioritas dari direktorat jenderal perikanan budidaya ini bisa terlaksana sesuai schedule yang telah direncanakan,” ujar Dayat. (MS/OT/*)
Komentar