SUMBAWA BESAR, Media Sumbawa
Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2KBP3A) Kabupaten Sumbawa, optimis dapat meriah predikat Pratama untuk Kabupaten Layak Anak (KLA) di tahun 2020. Berdasarkan evaluasi 2019 yang dilakukan baru-baru ini, masih terdapat kendala pada kelengkapan admistrasi.
“Dievaluasi 6 klaster yang dievaluasi, untuk penilaian 2019 kita sudah bisa menaikkan point tapi belum bisa mendapatkan pratama. Targetkan untuk 2020 optimis mendapatkan pratama untuk kabupaten layak anak. Tapi kami optimis capai itu dengan kerjasama semua teman-teman, komitmen kita akan melengkapi semua dokumen,” kata Tri Karyati, Kepala Dinas P2KBP3A Kabupaten Sumbawa, di ruang kerjanya Selasa (21/01).
Ditegaskan, dalam rapat evaluasi tersebut, seluruh OPD telah berkomitmen untuk membenahi dan melengkapi dokumen-dokumen pendukung penilaian. “Karena memang kekuarngan kita kemarin itu. Misalnya taman ramah anak itu harus di SK-kan, kemudia dilonching. Ini yang coba nanti kami kumpulkan, kami semua berkomitmen OPD pendukung untuk melengkapi itu. Kekurangan SK yang belum ada akan kita lengkapi, dan kami siapkan untuk evaluasi 2020,” jelasnya.
Diperkirakan, evaluasi lanjutan akan dilakukan pertengahan tahun ini di Jakarta. “Karena evaluasi kadang dipanggil ke Jakarta, evaluasi nanti sekitar maret. Minimal kita capai Pratama. Madya, nindia, utama, baru KLA itu sendiri. Masih panjang. Tapi mudahan-mudahan, untuk pratama 501 skor, kita bisa capai,” ucapnya.
Dikatakan, untuk meraih predikta dalam Kabupten Layak Anak, seluruh OPD termasuk swasta musti bersinergi, untuk memenuhi skor penilaian sebagai bahan evaluasi. Misalnya sekolah ramah anak, akan menjadi ranah dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sumbawa. kemudian untuk zona aman sekolah menjadi tugas dari Dinas Perhubungan Kabupaten Sumbawa.
“Jadi masing-masing. Pemerintah, dunia usaha, swasta, organisasi kemasyarakat. Dari 6 klaster itu, 5 klaseter kelembagaan dan 1 klaster penilaian untuk evaluasi itu semua tersebar di OPD,” jelasnya.
Diungkapkan, program tersebut diawali tahun 2017 yang dievaluasi 2018 dengan memperoleh 4 point. Sedangkan 2018 mendapatkan sekitar 203 point. Kemudian 2019 yang dievaluasi 2020, kabupaten sumbawa mendapatkan point diatas 300. (MS/MU)
Komentar